Terhitung enam hari sejak Sabtu (16/1) pekan lalu tanpa diguyur hujan, wilayah Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan masih tergenang banjir pada Kamis hari ini.

"Air masih setinggi dada orang dewasa, jadi kami tidak bisa pulang ke rumah," ucap Lia Santi.

Wanita ini bersama keluarganya terpaksa mengungsi di rumah kerabat di Jalan Pematang Panjang, Desa Sungai Tabuk Kota yang sebenarnya juga kebanjiran namun tidak separah di rumahnya di Desa Pemakuan Darat.

Saat ANTARA mewawancarai, air menggenang setinggi lutut orang dewasa di kawasan Desa Sungai Tabuk Kota. Ada beberapa rumah bahkan kedalaman airnya lebih tinggi lantaran berada di dataran lebih rendah.

Lia mengaku belum dapat bantuan apapun sejak bencana banjir menerjang kampungnya pada Kamis (14/1) pekan lalu. Menurutnya, bantuan hanya disalurkan melalui posko-posko pengungsian, namun tidak untuk dirinya yang hanya menginap di tempat keluarga.
Perumahan penduduk di Kecamatan Sungai Tabuk masih tergenang banjir. (ANTARA/Firman)


Sementara Musyda korban banjir lainnya juga masih tak berani pulang ke rumah lantaran air masih tinggi. Dia pun mengaku heran mengapa air tak kunjung surut meski tak ada lagi hujan.

"Barang di rumah semua hancur dan basah tak bisa diselamatkan. Namun yang penting diri selamat dulu, harta bisa dicari sedangkan nyawa tak bisa dibeli," katanya.

Kecamatan Sungai Tabuk memiliki 20 desa dan satu kelurahan yang semuanya terdampak banjir. Dimana wilayah terparah Desa Pemakuan Darat yang semua rumah masih terendam sehingga 2.000 lebih jiwa mengungsi ke berbagai posko maupun ke tempat kerabat di sekitar Kecamatan Sungai Tabuk dan Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar.  

Pewarta: Firman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021