Persoalan kerukunan beragama dan toleransi masih menjadi fokus perhatian Kementerian Agama di usia ke-75 untuk dilakukan pembinaan dan peningkatannya.
"Kementerian Agama memberikan penghargaan dan apresiasi kepada seluruh elemen umat beragama tanpa membedakan satu agama dengan agama lainnya," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam amanat dibacakan Bupati HSU H Abdul Wahid HK di Amuntai, Selasa (5/1).
Wahid menyampaikan, pengembangan toleransi dan kerukunan antarumat beragama merupakan karya bersama para tokoh agama, para Menteri Agama dan aparatur Kementerian Agama dari masa ke masa.
Namun, Menteri Agama juga mengakui peran tokoh ulama dalam mendirikan Kementerian Agama patut dihargai dan dikenang jasa perjuangannya.
"Selayaknya kita berterima kasih dan mendoakan semoga amal bakti para perintis, pendiri dan pembangun Kementerian Agama," kata Wahid.
Kementerian Agama secara resmi berdiri pada tanggal 3 Januari 1946. Sejak dibentuk melalui usulan sejumlah tokoh ulama dalam sidang Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP),
Menjadi pembina upacara Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke 75 Kementerian Agama RI di Halaman Kantor Kemenag HSU, Wahid menyampaikan, peringatan HAB ke 57 Kemenag mengusung tema “Indonesia Rukun”.
"Tema ini sejalan dengan semangat nasional yang menempatkan kerukunan umat beragama sebagai salah satu modal bangsa ini untuk maju," katanya.
Menurutnya, tanpa terciptanya kerukunan beragama maka sulit bagi Bangsa Indonesia mencapai cita-cita pembangunan disebabkan potensi konflik dan perpecahan ditengah masyarakat.
Toleransi dan kerukunan antar umat beragama dilakukan dengan tanpa mengusik akidah dan keimanan masing-masing pemeluk agama.
Pengalaman membuktikan toleransi dan kerukunan tidak tercipta hanya dari satu pihak, sedangkan pihak yang lain berpegang pada haknya sendiri.
Dilanjutkan, Kemenag akan mengembangkan moderenisasi beragama, agar toleransi dan kerukunan yang sudah ada lebih mengakar di dalam kehidupan sehari-hari Bangsa Indonesia.
"Kita do'akan bersama, semoga Kementerian Agama mendapat ridla dari Tuhan Yang Maha Kuasa, dan kita semua diberi kekuatan dalam melanjutkan cita-cita mereka untuk membangun bangsa dan negara," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Kementerian Agama memberikan penghargaan dan apresiasi kepada seluruh elemen umat beragama tanpa membedakan satu agama dengan agama lainnya," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam amanat dibacakan Bupati HSU H Abdul Wahid HK di Amuntai, Selasa (5/1).
Wahid menyampaikan, pengembangan toleransi dan kerukunan antarumat beragama merupakan karya bersama para tokoh agama, para Menteri Agama dan aparatur Kementerian Agama dari masa ke masa.
Namun, Menteri Agama juga mengakui peran tokoh ulama dalam mendirikan Kementerian Agama patut dihargai dan dikenang jasa perjuangannya.
"Selayaknya kita berterima kasih dan mendoakan semoga amal bakti para perintis, pendiri dan pembangun Kementerian Agama," kata Wahid.
Kementerian Agama secara resmi berdiri pada tanggal 3 Januari 1946. Sejak dibentuk melalui usulan sejumlah tokoh ulama dalam sidang Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP),
Menjadi pembina upacara Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke 75 Kementerian Agama RI di Halaman Kantor Kemenag HSU, Wahid menyampaikan, peringatan HAB ke 57 Kemenag mengusung tema “Indonesia Rukun”.
"Tema ini sejalan dengan semangat nasional yang menempatkan kerukunan umat beragama sebagai salah satu modal bangsa ini untuk maju," katanya.
Menurutnya, tanpa terciptanya kerukunan beragama maka sulit bagi Bangsa Indonesia mencapai cita-cita pembangunan disebabkan potensi konflik dan perpecahan ditengah masyarakat.
Toleransi dan kerukunan antar umat beragama dilakukan dengan tanpa mengusik akidah dan keimanan masing-masing pemeluk agama.
Pengalaman membuktikan toleransi dan kerukunan tidak tercipta hanya dari satu pihak, sedangkan pihak yang lain berpegang pada haknya sendiri.
Dilanjutkan, Kemenag akan mengembangkan moderenisasi beragama, agar toleransi dan kerukunan yang sudah ada lebih mengakar di dalam kehidupan sehari-hari Bangsa Indonesia.
"Kita do'akan bersama, semoga Kementerian Agama mendapat ridla dari Tuhan Yang Maha Kuasa, dan kita semua diberi kekuatan dalam melanjutkan cita-cita mereka untuk membangun bangsa dan negara," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021