BEM UIN Antasari lakukan program kerja pengabdian ke Desa Liyu Kecamatan Halong Kabupaten Balangan.
Ketua Umum BEM UIN Antasari Muhammad Syahri Husaini menyampaikan, program pengabdian masyarakat yang dijalankan ini terbagi dalam beberapa bidang sasaran seperti keagamaan, seni budaya, pariwisata, ekonomi dan kesehatan.
Tiap bidang pengabdian sendiri menurut Syahri, dijalankan oleh setiap kelompok yang dibagi rata dari total seluruh peserta sesuai dengan bidang kerja organisasi BEM dan kemampuan peserta itu sendiri.
Program bidang kesehatan, lanjut Syahri, ada sosialisasi dan penerapan terkait toleransi beragama karena di Desa Liyu ini ada empat agama berbeda yakni, Islam, Kristen, Hindu dan Budha.
Sedangkan bidang pendidikan yakni, mengajar anak-anak ilmu umum untuk semua dan agama (khusus Islam), adat seni budaya, melakukan penggalian, meneliti dan mengenalkan budaya Desa Liyu ke luar.
“Bidang pariwisata, kami melaksanakan pelatihan administrasi, membuat bangunan untuk spot foto, dan gazebo, serta bantu mempromosikan objek wisata yang ada,’’ ujar Syahri.
Sedangkan untuk bidang ekonomi, lanjut dia, melakukan penelitian dan pengembangan potensi ekonomi yang ada di Desa tersebut. Untuk kesehatan, sosialisasi PHBS kepada warga.
Lewat kegiatan ini ujar Syahri, masyarakat Desa Liyu yang merupakan salah satu desa terluar di Kabupaten Balangan ini terbantu dari semua sektor.
“Kami secara khusus memilih Desa Liyu, karena desa ini termasuk desa pinggiran yang ada di Balangan secara wilayah. Kami juga berharap, daerah pinggiran seperti Liyu ini terus menjadi perhatikan pemerintah baik sektor SDM dan pembangunan,’’ harapnya.
Kegiatan yang berlangsung sejak 25 Desember hingga 4 Januari ini diikuti sedikitnya 50 orang mahasiswa UIN Antasari yang tergabung dalam organisasi BEM kampus yang dulunya bernama IAIN Antasari tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Ketua Umum BEM UIN Antasari Muhammad Syahri Husaini menyampaikan, program pengabdian masyarakat yang dijalankan ini terbagi dalam beberapa bidang sasaran seperti keagamaan, seni budaya, pariwisata, ekonomi dan kesehatan.
Tiap bidang pengabdian sendiri menurut Syahri, dijalankan oleh setiap kelompok yang dibagi rata dari total seluruh peserta sesuai dengan bidang kerja organisasi BEM dan kemampuan peserta itu sendiri.
Program bidang kesehatan, lanjut Syahri, ada sosialisasi dan penerapan terkait toleransi beragama karena di Desa Liyu ini ada empat agama berbeda yakni, Islam, Kristen, Hindu dan Budha.
Sedangkan bidang pendidikan yakni, mengajar anak-anak ilmu umum untuk semua dan agama (khusus Islam), adat seni budaya, melakukan penggalian, meneliti dan mengenalkan budaya Desa Liyu ke luar.
“Bidang pariwisata, kami melaksanakan pelatihan administrasi, membuat bangunan untuk spot foto, dan gazebo, serta bantu mempromosikan objek wisata yang ada,’’ ujar Syahri.
Sedangkan untuk bidang ekonomi, lanjut dia, melakukan penelitian dan pengembangan potensi ekonomi yang ada di Desa tersebut. Untuk kesehatan, sosialisasi PHBS kepada warga.
Lewat kegiatan ini ujar Syahri, masyarakat Desa Liyu yang merupakan salah satu desa terluar di Kabupaten Balangan ini terbantu dari semua sektor.
“Kami secara khusus memilih Desa Liyu, karena desa ini termasuk desa pinggiran yang ada di Balangan secara wilayah. Kami juga berharap, daerah pinggiran seperti Liyu ini terus menjadi perhatikan pemerintah baik sektor SDM dan pembangunan,’’ harapnya.
Kegiatan yang berlangsung sejak 25 Desember hingga 4 Januari ini diikuti sedikitnya 50 orang mahasiswa UIN Antasari yang tergabung dalam organisasi BEM kampus yang dulunya bernama IAIN Antasari tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021