Tanjung, (AntaranewsKalsel) - PT Pertamina Eksplorasi dan produksi aset V Lapangan Tanjung, Kalimantan Selatan, akhirnya menyalakan kembali tugu obor Mabuun Kecamatan Murung Pudak Sabtu malam setelah dipadamkan sejak April 2014.

Asisten Manager Hukum dan Kemasyarakatan Pertamina EP aset V lapangan Tanjung, Himawan Djatmiko di Tanjung, Sabtu mengatakan tugu obor yang menjadi ikon Tabalong ini bisa dinyalakan kembali menyusul mulai produksinya sumber gas di Desa Dahur Kecamatan Tanta.

"Tugu obor kita nyalakan kembali setelah potensi gas di Desa Dahur bisa produksi dan pemasangan jaur pipa gas dai sumur migas menuju power plan dan tugu obor Mabuun rampung," jelas Himawan.

Sebelumnya pertamina memadamkan tugu obor karena perusahaan migas ini kekurangan pasokan gas untuk operasional perusahaan.

Dengan menyalanya tugu yang menjadi monumen bersejarah di Tabalong ini membuat persimpangan Mabuun menuju kota Tanjung dan Kalimantan Timur menjadi terang kembali.

Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani pun secara langsung menyalakan tugu obor Mabuun didampingi manager lapangan PT Pertamina EP Aset V Tanjung, Heragung Ujiantoro sekitar pukul 20.30 wita disaksikan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Tabalong dan undangan lainnya.

Dalam sambutannya Anang menyatakan pada saat pemadaman tugu obor oleh pihak pertamina sempat diprotes pemerintah kabupaten mengingat statusnya sebagai ikon kabupaten dengan julukan Bumi Saraba Kawa ini.

"Akhirnya pertamina memenuhi janjinya untuk menyalakan kembali tugu obor Mabuun sebelum puncak perayaan hari jadi kabupaten Tabalong ke-49 karena sebelumnya pemerintah daerah keberatan dengan pemadaman tugu yang menjadi simbol daerah ini," jelas Anang.

Sementara itu manager lapangan PT Pertamina EP aset V lapangan Tanjung, Heragung Ujiantoro mengatakan sumber gas baru di Desa Dahur diperkirakan cukup besar karena itu selain bisa mengatasi kekurangan gas untuk operasional sekaligus dimanfaatkan untuk tugu obor.

"Saat ini kebutuhan gas untuk operasional produksi pertamina mencapai 2 juta standar kaki kubik (scf) lebih sementara produksi gas hanya 1,8 juta scf karena itu dengan sumber gas baru di Desa Dahur bisa mengatasi kekurangan pasokan gas," jelas Heragung.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014