Basarnas Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) menurunkan enam tim untuk membantu penanganan bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah setempat, Sabtu (2/1).
Kepala Basarnas Tanjungpinang Mu'min menyampaikan timnya sudah berada di lapangan sejak Sabtu pagi bersama sejumlah pemangku kepentingan terkait lainnya.
Dia mengatakan para personel SAR ditempatkan di sejumlah titik banjir, seperti di Patung Gajah, Lembah Purnama, Jalan Rawasari, Hang Lekir, Taman Seraya, dan Jalan Lembah Merpati.
"Tim gabungan telah membantu mengevakuasi puluhan warga terdampak banjir dan longsor," ujar Mu'min.
Mu'min mengatakan hingga saat ini kondisi cuaca belum membaik. Hujan disertai angin dan gelombang tinggi di laut masih menyelimuti daerah setempat sejak Jumat (1/1) hingga Sabtu (2/1).
Pihaknya mengimbau agar warga tetap waspada, karena berdasarkan prediksi BMKG, cuaca ekstrem di wilayah Kepri secara umum berpotensi terjadi hingga beberapa hari ke depan.
Khusus masyarakat pesisir, kata dia, harus mewaspadai musim angin utara, sebab kecepatan angin saat ini mencapai 5 sampai 30 kilometer per jam.
"Angin sangat cepat. Kami imbau sebaiknya nelayan jangan melaut dulu demi keselamatan dan keamanan," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Kepala Basarnas Tanjungpinang Mu'min menyampaikan timnya sudah berada di lapangan sejak Sabtu pagi bersama sejumlah pemangku kepentingan terkait lainnya.
Dia mengatakan para personel SAR ditempatkan di sejumlah titik banjir, seperti di Patung Gajah, Lembah Purnama, Jalan Rawasari, Hang Lekir, Taman Seraya, dan Jalan Lembah Merpati.
"Tim gabungan telah membantu mengevakuasi puluhan warga terdampak banjir dan longsor," ujar Mu'min.
Mu'min mengatakan hingga saat ini kondisi cuaca belum membaik. Hujan disertai angin dan gelombang tinggi di laut masih menyelimuti daerah setempat sejak Jumat (1/1) hingga Sabtu (2/1).
Pihaknya mengimbau agar warga tetap waspada, karena berdasarkan prediksi BMKG, cuaca ekstrem di wilayah Kepri secara umum berpotensi terjadi hingga beberapa hari ke depan.
Khusus masyarakat pesisir, kata dia, harus mewaspadai musim angin utara, sebab kecepatan angin saat ini mencapai 5 sampai 30 kilometer per jam.
"Angin sangat cepat. Kami imbau sebaiknya nelayan jangan melaut dulu demi keselamatan dan keamanan," tuturnya.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021