Anggota Komisi IV DPR-RI Hj Endang Setyawati Tohari mengatakan, Kalimantan Selatan memiliki potensi lokal unggulan yang tidak dimiliki daerah lain di Indonesia, sehingga perlu dikembangkan.

"Kearifan lokal di Indonesia beragam, hal itu membuat negara kita menempati posisi kedua keanekaragaman hayati di dunia,"ujarnya, selepas melakukan kujungan kerja ke gudang Bulog Kalsel bersama anggota Komisi IV DPR-RI,  di Banjarbaru, Rabu (16/12).

Untuk itu, dia meminta, Gubernur Kalimantan Selatan untuk menggali dan memproteksi semua hasil yang dikelola di Kalimantan Selatan.

"Desa kita dibuat makmur dulu dengan menggali potensi lokal yang sudah disosialisasikan oleh semua direktorat jendral yang merupakan mitra kerja Komisi IV DPR-RI,"ungkapnya.

Mitra Komisi IV DPR-RI itu, jelas dia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pertanian melalui teknologi unggulannya berupa padi-padi varitas lokal dan tanaman sebgai ujung tombak Kalimantan Selatan.

"Untuk Kementerian Perikanan dan Kelautan, kami sudah melihat teknologi yang dikembangkan di krluarga dan ini perlu diapilkasi dengan biaya murah,"terangnya.

Sementara Direktur Keuangan Perum Bulog  Bagya Muryanto mengungkapkan, Perum Bulog Kalsel saat ini memiliki stok beras 8.400 ton.

Sedangkan harga beras di pasaran, jelas dia, relatif stabil.

"Kedepan Kalsel berpotensi mensuplai beras ke pulau Jawa apabila kebutuhan beras di Kalimantan sudah mencukupi,"terangnya.

Terpisah, Pimpinan Wilayah Bulog Kalsel Arif Mandu mengungkapkan, saat ini Kalsel sudah swasembada pangan, bahkan produksinya mampu mengirim ke provinsi tetangga.

"Untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru 2021 kita siapkan stok 9.000 ton beras dan 1.000 ton gula,"tegasnya.

Kemudian, papar dia, untuk kebutuhan beras perbulan di Kalsel 2.000 sampai 2.500 ton.

"Sedangkan kebutuhan gula perbulan di Kalsel 4.000 sampai 5.000 ton.,"tandasnya.
 

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020