Paringin, (AntaranewsKalsel) - Kepala Bagian Ekonomi Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, Musa Abdulah menyatakan antrean panjang terus mewarnai SPBU di Bumi Sanggam Ini.

Menurut Musa di Paringin, Senin, belum diketahui penyebab pasti antrean panjang tersebut, namun adanya rumor akan diberlakukanya pembatasan kuota premium bersubsidi menjadi pemicu antrenya pengisian BBM di wilayah ini.

"Kita dengar dari petugas stasiun pengisian bahan bakar umum, bahwa kuota yang biasanya mencapai 30 ribu liter per hari, kini hanya sekitar 20 ribu liter perhari, sedangkan solar 10 ribu liter per dua hari" bebernya.

Masyarakat, kata Musa, menghawatirkan gejolak kenaikan bahan bakar minyak yang santer diberitakan akan mengalami kenaikan pada bulan ini, sehingga, kekhawatiran itu membuat masyarakat tidak ingin melewatkan bahan bakar yang masih bersubsidi.

Kabag Humas Kepolisian Resort Balangan Aipda B Pektrus menerangkan antrean di SPBU dipenuhi para pelangsir baik roda empat maupun roda dua yang akan membagikan kepada para penjual eceran.

"Kita siapkan personil guna mengantisipasi antrian yang memadati jalan raya lintas provinsi ini agar jalur lalu lintas tertib dan lancar," ungkapnya.

Menyikapi antrean yang melakukan pengisian berulang-ulang, Ia menegaskan akan memerintahkan para personil untuk memberikan teguran dan mengeluarkannya dari antrian tersebut karena sudah melakukan pengisian bahan bakar sebelumnya.

"Jika yang bersangkutan melakukan pengisian berulang-ulang, secara otomatis akan kita suruh keluar dari antrian, untuk memberikan kesempatan bagi kendaraan lain mengisi bahan bakar di stasiun pengisian bahan bakar umum," ujarnya.

Pektrus menghimbau, agar masyarakat tidak melakukan penimbunan bahan bakar minyak, baik itu premium maupun solar, karena akan ada sanksi tegas seperti yang sudah pernah terjadi, yaitu penangkapan beserta penyitaan barang bukti berupa kendaraan, bahan bakar, dan alat-alat lainnya yang berhubungan.

"Kepada masyarakat Balangan kita himbau, agar bekerjasama dengan pihak aparat dalam pengawasan bahan bakar bersubsidi, agar semua pihak dapat merasakan bahan bakar bersubsidi secara merata," himbaunya.

Ada anggota dari kesatuan Shabara Kepolisian Resort Balangan yang berjumlah 9 orang setiap harinya, yang dikhususkan untuk pengamanan jalur lalu lintas dan kelancaran antrian kendaraan, ujar Pektrus.

Andre salah satu petugas pengisian bahan bakar di stasiun pengisian bahan bakar umum menerangkan, premium hanya bisa bertahan hingga pukul 12.00 Wita, padahal biasanya tersedia hingga malam hari.

"Sejak dibuka pukul 07.30 Wita, antrean mobil sudah mencapai 3 kilometer sedangkan kendaraan roda dua sudah memenuhi halaman SPBU setiap harinya," ungkapnya.

Andre mengungkapkan untuk premium, Balangan hanya dapat jatah 64 tangki pengiriman dalam sebulan sedangkan bahan bakar solar cuma sekitar 12 kali pengiriman dalam sebulan untuk masing-masing SPBU.

"Waktu normal, untuk premium kita dapat jatah 3 kali pengiriman dalam sehari, dimana satu tangki pengiriman berisi 10 ribu liter bahan bakar sedangkan solar setiap hari dapat jatah pengiriman, sekarang semuanya dikurangi," jelasnya.

Salah satu pedagang eceran, Muliansyah mengatakan, kenaikan harga eceran di Balangan baru beberapa hari ini terjadi, semula Rp 7500 sekarang Rp 8 ribu per liter bahkan mungkin bisa naik lagi.

"Kenaikan harga eceran tergantung para pemasok atau para pelangsir yang menjual ke kami, apalagi antrian yang panjang, membuat mereka menaikan harga jual ke pengecer, saat ini kami membeli dengan harga Rp 7.500 per literdan dijual Rp8.000 per liter," katanya.

Disinggung mengenai isu penimbunan menghadapi kenaikan bahan bakar minyak, ia mengatakan, premium sulit ditimbun selain berbahaya, premium juga cepat menguap hingga menyusut, secara otomatis ketika kenaikan belum pasti jadi akan rugi.

"Kemungkinan penimbunan itu berupa bahan bakar solar, kalau premium susah, selain karena mudah terbakar, premium juga mudah menyusut, lebih baik langsung dijual," tambahnya,

Saat ini harga bahan bakar minyak di eceran seharga Rp 8000 per liter untuk premium, dan solar yang cukup jauh tinggi harganya, bahkan solar dibeli dengan harga Rp 9500 per liter, dan di jual Rp 10500 - 11 ribu per liternya.

Antrean di kedua SPBU Balangan memadati jalur lalu lintas di jalan A Yani Desa Minduin Kecamatan Paringin Selatan dan Desa Haur Batu Kecamatan Paringin sejak pukul 02.00 Wita.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014