Barabai, Kalsel, (Antaranews Kalsel) - Kemarau panjang yang melanda seluruh wilayah Kalimantan Selatan ternyata membawa berkah bagi petani lahan lebak di Kabupaten Hulu Sungai Tengah karena panen padi justru meningkat pada musim ini.


Salah seorang petani Desa Kayu Rabah Kecamatan Pandawan, Jumberi, di Barabai Selasa mengatakan, meskipun musim kemarau dan cuaca panas menyebabkan lahan rawa menjadi kering, namun tidak mempengaruhi tanaman padi di daerahnya.

Bahkan, tambah dia, Warga Desa Kayu Rabah Kecamatan Pandawan kabupaten Hulu Sungai Tengah kini sedang melaksanakan panen raya padi, di lahan rawa.

"Kami telah berhasil memanfaatkan hamparan rawa di daerah ini menjadi lahan pertanian padi, dan hasilnya sangat bagus," katanya.

Para petani, kata dia, memanfaatkan benih padi jenis cehirang dan rongga, karena masa panennya lebih singkat serta mampu mengantisipasi supaya tanaman padi jangan sampai kekeringan.

Seorang petani lainnya, Izah mengatakan, tahun ini hasil padi mereka lebih banyak dari tahun sebelumnya, dikarenakan waktu tanam padi lebih cepat dari tahun lalu, untuk menghindari musim kemarau panjang.

Pengusaha pertanian, Udin Ahar,berharap pemerintah atau pihak terkait mau terus melakukan upaya agar harga jual padi gabah kering bisa lebih mahal minimal tidak di bawah harga standar nasional sehingga kesejahteraan para petani semakin meningkat.

Petani-petani di desa Kayu Rabah bisa tersenyum lebar karena hasil pertanian mereka tahun ini cukup melimpah. Kalau dirata-ratakan untuk satu borongnya atau 10 meter persegi berkisar antara 12-15 blek atau sekitar 240 kilogram.

Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin mengungkapkan, kemarau panjang yang terjadi di Kalsel hingga saat ini, membuat produksi gabah petani turun drastis.

Kondisi tersebut, membuat target produksi padi Kalsel 2014, sebesar 2,2 juta ton belum bisa terpenuhi, atau masih kurang sekitar 13 ribu ton.

Badan Pusat Statistik (BPS)Kalimantan Selatan memperkirakan, produksi padi di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut pada 2014 mengalami kenaikan.

Perkiraan itu berdasarkan Angka Ramalam (Aram) I 2014 sebanyak 2,129 juta ton gabah kering giling (GKG) atau naik 98 ribu ton (4,83 persen) dibandingkan tahun 2013.

Sementara produksi padi Kalsel tahun 2013, berdasarkan Angka Tetap (Atap) sebesar 2,031 juta ton GKG atau turun 55 ribu ton (2,65 persen) dibandingkan tahun 2012.

Penurunan produksi padi Kalsel 2013 dikarenakan menurunnya luas panen sebanyak 16.361 hektare (ha) atau 3,30 persen, serta turunnya tingkat produktivitas yaitu 029 kuintal/ha atau 0,69 persen.

  Sedangkan perkiraan kenaikan produksi padi Kalsel 2014 karena ditopang peningkatan luas panen sebanyak 17.052 ha, serta produktiivitas dari 42,34 ku/ha pada 2013 menjadi 42,86 ku/ha di tahun 2014.   

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014