Warga masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) khawatir atas luapan Kali Benawa dan Sungai Batang Alai.

Kekhawatiran mereka itu cukup beralasan, sebagaimana penuturan warga masyarakat setempat kepada Antara Kalsel dari Banjarmasin yang melakukan kunjungan ke "Bumi Murakata" HST, Jumat (27/11).

Menurut warga masyarakat Desa Balimau Kecamatan Pendawan, HST, kalau kedua Kali Benawa dan Sungai Batang Alai meluap atau baah (banjir) secara bersamaan bisa membuat kota Barabai (165 kilometer utara Banjarmasin), ibukota kabupaten itu terendam.

"Apalagi kalau 'banyu' (air) di Nagara Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel dalam keadaan 'hunuk' (penuh - tidak bergerak), maka dipastikan kota Barabai terendam. Tinggal tingkat kedalamannya," ujar waga Desa Balimau.
Sungai Batang Alai Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) kembali meluap atau baah (banjir), Jumat (27/11). (Syamsuddin Hasan)

Sementara di Kampung Qadi Barabai terutama pada sebagian kawasan bantaran sungai sudah sempat terendam, kendati air baah Kali Benawa yang melewati ibukota HST tersebut belum "limpas" (meluber).

Sebagaimana penuturan Calon Wakil Bupati (Cawabup) HST HM Ilham Efendhy yang tinggal di Kampung Qadi Barabai, bahwa sebagian permukiman penduduk dekat sungai terendam, padahal air tidak sebesar sekitar dua pekan lalu.

Oleh karena itu, warga masyarakat Bumi Murakata HST berharap atau menyarankan selain perlunys normalisasi Kali Benawa dan Sungai Batang Alai, juga terusan/kanal-kanal pada perairan danau/daerah rawa monoton Nagara (sekitar 162 kilometer dari Banjarmasin).

Dengan normalisasi perairan Nagara, Kali Benawa dan Sungai Batang Alai tersebut walaupun "kota Apam" Barabai terendam air, genangannya tidak terlalu lama atau tidak seperti awal tahun 2000-sn genangan beberapa hari dan bisa sampai sepekan.



 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020