Budidaya Kelulut merupakan salah satu usaha yang dikembangkan Pondok Pesantren (ponpes) Miftahul Ulum di Desa Bangkiling Raya, Kecamatan Benua Lawas Kabupaten Tabalong.
Ponpes yang berjarak sekitar 45 kilometer dari Ibu Kota Kabupaten Tabalong ini salah satu ponpes dampingan Adaro pada Program Adaro Santri Sejahtera (PASS).
Pendampingan dilakukan sejak 2017 dimulai dengan assessment sebagai langkah awal untuk memetakan kondisi Pondok Pesantren Miftahul Ulum pada saat itu.
Kemudian dilanjutkan pelatihan penguatan SDM sebagai leading sector usaha dan 2019 mulai digarap area yang akan dijadikan tempat usaha.
Awal 2020 berdiri area usaha, salah satunya setub kelulut sebagai usaha potensial yang dapat dikembangkan di area ponpes Miftahul Ulum selain usaha ikan dan budidaya puyuh.
Budidaya kelulut tersebut dijalankan santri pengabdian atau santri alumni ponpes Miftahul Ulum. Hingga saat ini terdapat sekitar 40 setub madu kalulut dan menghasilkan rata - rata satu liter tiap kali panen.
“ Alhamdulillah budidaya kelulut sudah menghasilkan, sekitar satu liter untuk setiap kali panen pada musin hujan dan bisa meningkat tiga kali lipatnya pada musim kemarau," ungkap Ketua Pokja Ponpes Miftahul Ulum, Abdul Gafur.
Lebih lanjut Ia menyampaikan pemasarannya saat ini tidak ada kendala meskipun hanya dipasarkan pada masyarakat sekitar dan Majelis Ta’lim dengan harga Rp250 ribu per liternya.
Di tengah pandemi ini, permintaan madu juga cenderung meningkat, karena manfaatnya yang sangat banyak, terutama kasiat bagi kesehatan seperti untuk obat batuk, diabetes, menambah nafsu makan hingga untuk memulihkan kebugaran tubuh dan meningkatkan metabolisme dan imunitas.
Area lokasi budidaya tersebut berada dekat di lingkungan pesantren sehingga para santri dan santriwati yang sedang menempuh pendidikan di ponpes juga dapat belajar proses budidaya tersebut.
Hal tersebut sesuai dengan tujuan utama PASS yaitu menumbuhkan jiwa entrepreneur pada santri melalui kewirausahaan berbasis pesantren.
Karena santri bagian dari generasi muda akan mampu menjadi agen perubahan yang strategis dalam membangun bangsa dan perekonomian Indonesia di masa mendatang.
“Harapannya melalui usaha tersebut santri dapat belajar berwirausaha serta keuntungan yang didapatkan dapat menunjang operasional ponpes," tandas PIC PASS ponpes Miftahul Ulum, Citra.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Ponpes yang berjarak sekitar 45 kilometer dari Ibu Kota Kabupaten Tabalong ini salah satu ponpes dampingan Adaro pada Program Adaro Santri Sejahtera (PASS).
Pendampingan dilakukan sejak 2017 dimulai dengan assessment sebagai langkah awal untuk memetakan kondisi Pondok Pesantren Miftahul Ulum pada saat itu.
Kemudian dilanjutkan pelatihan penguatan SDM sebagai leading sector usaha dan 2019 mulai digarap area yang akan dijadikan tempat usaha.
Awal 2020 berdiri area usaha, salah satunya setub kelulut sebagai usaha potensial yang dapat dikembangkan di area ponpes Miftahul Ulum selain usaha ikan dan budidaya puyuh.
Budidaya kelulut tersebut dijalankan santri pengabdian atau santri alumni ponpes Miftahul Ulum. Hingga saat ini terdapat sekitar 40 setub madu kalulut dan menghasilkan rata - rata satu liter tiap kali panen.
“ Alhamdulillah budidaya kelulut sudah menghasilkan, sekitar satu liter untuk setiap kali panen pada musin hujan dan bisa meningkat tiga kali lipatnya pada musim kemarau," ungkap Ketua Pokja Ponpes Miftahul Ulum, Abdul Gafur.
Lebih lanjut Ia menyampaikan pemasarannya saat ini tidak ada kendala meskipun hanya dipasarkan pada masyarakat sekitar dan Majelis Ta’lim dengan harga Rp250 ribu per liternya.
Di tengah pandemi ini, permintaan madu juga cenderung meningkat, karena manfaatnya yang sangat banyak, terutama kasiat bagi kesehatan seperti untuk obat batuk, diabetes, menambah nafsu makan hingga untuk memulihkan kebugaran tubuh dan meningkatkan metabolisme dan imunitas.
Area lokasi budidaya tersebut berada dekat di lingkungan pesantren sehingga para santri dan santriwati yang sedang menempuh pendidikan di ponpes juga dapat belajar proses budidaya tersebut.
Hal tersebut sesuai dengan tujuan utama PASS yaitu menumbuhkan jiwa entrepreneur pada santri melalui kewirausahaan berbasis pesantren.
Karena santri bagian dari generasi muda akan mampu menjadi agen perubahan yang strategis dalam membangun bangsa dan perekonomian Indonesia di masa mendatang.
“Harapannya melalui usaha tersebut santri dapat belajar berwirausaha serta keuntungan yang didapatkan dapat menunjang operasional ponpes," tandas PIC PASS ponpes Miftahul Ulum, Citra.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020