Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Selatan, Fathurrahman menyatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan mengevaluasi dan menata ulang keorganisasian.
Pernyataan itu dia kemukakan saat rapat Pengurus Harian Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) tingkat provinsi tersebut di Gedung PWI Kalsel di Jalan Pangeran Hidayatullah (lingkar utara dalam) Banjarmasin, Jumat (24/10).
"Untuk penataan ulang itu, terlebih dahulu kita lakukan evaluasi dengan berpedoman pada Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD & PRT) PWI," ujarnya.
Ia mencontohkan, dalam PD/PRT PWI hasil Kongres XIII di Kalsel tahun 2013 tidak lagi menggunakan sebutan cabang bagi kepengurusan PWI yang berada di ibu kota provinsi, dan tidak ada lagi perwakilan.
"Contohnya dalam PD/PRT lama sebutannya Pengurus PWI Cabang Kalsel, tapi yang baru disebut Pengurus PWI Provinsi Kalsel," kata Ketua PWI Kalsel dua periode itu.
Begitu pula misalnya Pengurus Perwakilan PWI Bauna Anam Kalsel, tidak lagi menggunakan sebutan itu berdasarkan PD & PRT yang baru, tapi merujuk nama kabupaten yang memang memenuhi persyaratan untuk adanya kepengurusan.
"Apalagi seperti Perwakilan PWI Banua Anam itu kepengurusannya sudah berakhir dan ketuanya yang ada sekarang sudah dua periode, sehingga perlu penyesuaian dengan PD & PRT terbaru," tandasnya.
"Kita berharap penataan keorganisasian PWI Kalsel bisa segera terealisasi, sehingga pada saat peringatan Hari Pers Nasional Daerah (HPND) tahun 2015 sudah terlihat sebagai sebuah pengembangan organisasi," katanya.
Ia memperkirakan, untuk daerah hulu sungai atau Banua Anam, mungkin bisa terbentuk tiga kepengurusan, tidak seperti selama ini hanya satu pengurus perwakilan.
"Sehingga kalau dulu di Kalsel yang terdiri 13 kabupaten/kota hanya tiga pengurus perwakilan PWI, tapi ke depan nanti bisa lebih atau perhitungan sementara ada lima pengurus PWI kabupaten," katanya dalam rapat yang juga hadir Dewan Kehormatan Daerah (DKD) PWI tingkat provinsi tersebut.
"Keberadaan pengurus PWI kabupaten itu penting sebagai upaya perpanjangan tangan pengurus provinsi dalam upaya pembinaan anggota, serta melakukan aktivitas di daerah atau masyarakat setempat," demikian Fathurrahman.
Pengurus Perwakilan PWI yang ada di Kalsel hingga saat ini, Perwakilan Kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu (Tanbu), dan Perwakilan Banua Aman meliputi enam kabupaten, yaitu Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong.
Sementara pelaksanaan HPND Kalsel dan peringatan ulang tahun ke-69 PWI 2015 tingkat provinsi tersebut di Tanjung, ibu kota Tabalong (236 kilometer utara Banjarmasin), yang dikenal atau disebut kota minyak.
Pasalnya di kabupaten paling utara Kalsel yang berbatasan dengan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur itu terdapat ladang minyak, yang pengolahannya di Balikpapan, Kaltim.
Aktivitas penambangan minyak dan gas di "Bumi Saraba Kawa" Tabalong itu sejak masa Hindia Belanda oleh perusahaan asing tersebut, yang kemudian dinasionalisasikan dengan nama PT Pertamina.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014
Pernyataan itu dia kemukakan saat rapat Pengurus Harian Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) tingkat provinsi tersebut di Gedung PWI Kalsel di Jalan Pangeran Hidayatullah (lingkar utara dalam) Banjarmasin, Jumat (24/10).
"Untuk penataan ulang itu, terlebih dahulu kita lakukan evaluasi dengan berpedoman pada Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD & PRT) PWI," ujarnya.
Ia mencontohkan, dalam PD/PRT PWI hasil Kongres XIII di Kalsel tahun 2013 tidak lagi menggunakan sebutan cabang bagi kepengurusan PWI yang berada di ibu kota provinsi, dan tidak ada lagi perwakilan.
"Contohnya dalam PD/PRT lama sebutannya Pengurus PWI Cabang Kalsel, tapi yang baru disebut Pengurus PWI Provinsi Kalsel," kata Ketua PWI Kalsel dua periode itu.
Begitu pula misalnya Pengurus Perwakilan PWI Bauna Anam Kalsel, tidak lagi menggunakan sebutan itu berdasarkan PD & PRT yang baru, tapi merujuk nama kabupaten yang memang memenuhi persyaratan untuk adanya kepengurusan.
"Apalagi seperti Perwakilan PWI Banua Anam itu kepengurusannya sudah berakhir dan ketuanya yang ada sekarang sudah dua periode, sehingga perlu penyesuaian dengan PD & PRT terbaru," tandasnya.
"Kita berharap penataan keorganisasian PWI Kalsel bisa segera terealisasi, sehingga pada saat peringatan Hari Pers Nasional Daerah (HPND) tahun 2015 sudah terlihat sebagai sebuah pengembangan organisasi," katanya.
Ia memperkirakan, untuk daerah hulu sungai atau Banua Anam, mungkin bisa terbentuk tiga kepengurusan, tidak seperti selama ini hanya satu pengurus perwakilan.
"Sehingga kalau dulu di Kalsel yang terdiri 13 kabupaten/kota hanya tiga pengurus perwakilan PWI, tapi ke depan nanti bisa lebih atau perhitungan sementara ada lima pengurus PWI kabupaten," katanya dalam rapat yang juga hadir Dewan Kehormatan Daerah (DKD) PWI tingkat provinsi tersebut.
"Keberadaan pengurus PWI kabupaten itu penting sebagai upaya perpanjangan tangan pengurus provinsi dalam upaya pembinaan anggota, serta melakukan aktivitas di daerah atau masyarakat setempat," demikian Fathurrahman.
Pengurus Perwakilan PWI yang ada di Kalsel hingga saat ini, Perwakilan Kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu (Tanbu), dan Perwakilan Banua Aman meliputi enam kabupaten, yaitu Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong.
Sementara pelaksanaan HPND Kalsel dan peringatan ulang tahun ke-69 PWI 2015 tingkat provinsi tersebut di Tanjung, ibu kota Tabalong (236 kilometer utara Banjarmasin), yang dikenal atau disebut kota minyak.
Pasalnya di kabupaten paling utara Kalsel yang berbatasan dengan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur itu terdapat ladang minyak, yang pengolahannya di Balikpapan, Kaltim.
Aktivitas penambangan minyak dan gas di "Bumi Saraba Kawa" Tabalong itu sejak masa Hindia Belanda oleh perusahaan asing tersebut, yang kemudian dinasionalisasikan dengan nama PT Pertamina.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014