Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Warga Desa Trans Padang Panjang Kecamatan Tanta, Tabalong, Kalimantan Selatan mengaku kekurangan pasokan air bersih mengingat sumur di desa setempat kering.
Menurut satu warga Desa Trans Padang Panjang, Zainal di Tanjung, Kamis, selama ini pasokan air bersih dapat bantuan dari PT Adaro Indonesia namun saat ini jumlah air yang didistribusikan berkurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan 169 kepala keluarga di sana.
"Warga menginginkan PT Adaro Indonesia bisa menambah pasokan air bersih mengingat Desa Trans Padang Panjang berada dekat wilayah operasional perusahaan bahkan dampaknya terjadi pencemaran udara dan debu," jelas Zainal saat mengikuti pertemuan dengan manajemen PT Adaro Indonesia di aula Penghulu Rasyid Tanjung.
Selain meminta tambahan pasokan air bersih, warga RT 5, 6 dan 7 juga menuntut kompensasi akibat pencemaran berupa debu yang disebabkan aktivitas angkutan batu bara yang melintasi desa ini.
Pertemuan antara warga Desa Trans Padang Panjang dengan PT Adaro Indonesia terkait tudingan pencemaran udara dan debu difasilitasi tim wasdal Pemkab Tabalong yang dipimpin Asisten Tata Praja, Kusnadi.
Dalam pertemuan itu, perwakilan PT Adaro Indonesia, Tony Sobran menyampaikan beberapa tanggapan terkait tuntutan warga Desa Trans Padang Panjang diantaranya perusahaan akan melakukan penyiraman rutin di jalur angkutan batu bara pada saat musim kemarau guna mengurangi dampak debu.
"Untuk mengurangi dampak debu bagi warga sekitar hauling, kita juga akan membuat parit pemisah serta melakukan penyiraman rutin di saat musim kemarau," jelas Tony.
PT Adaro pun akan menggelar bakti kesehatan bagi warga yang terkena dampak debu bekerja sama dengan pusat kesehatan desa dan rumah sakit Tanjung.
Untuk lahan warga yang berada di pinggir jalan hauling Tony mengatakan pihaknya bersedia melakukan pembebasan dengan nilai ganti rugi sekitar Rp60 ribu per meter dan untuk bangunan dengan kondisi wajar senilai Rp1,5 juta sampai Rp2,5 juta per meternya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014
Menurut satu warga Desa Trans Padang Panjang, Zainal di Tanjung, Kamis, selama ini pasokan air bersih dapat bantuan dari PT Adaro Indonesia namun saat ini jumlah air yang didistribusikan berkurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan 169 kepala keluarga di sana.
"Warga menginginkan PT Adaro Indonesia bisa menambah pasokan air bersih mengingat Desa Trans Padang Panjang berada dekat wilayah operasional perusahaan bahkan dampaknya terjadi pencemaran udara dan debu," jelas Zainal saat mengikuti pertemuan dengan manajemen PT Adaro Indonesia di aula Penghulu Rasyid Tanjung.
Selain meminta tambahan pasokan air bersih, warga RT 5, 6 dan 7 juga menuntut kompensasi akibat pencemaran berupa debu yang disebabkan aktivitas angkutan batu bara yang melintasi desa ini.
Pertemuan antara warga Desa Trans Padang Panjang dengan PT Adaro Indonesia terkait tudingan pencemaran udara dan debu difasilitasi tim wasdal Pemkab Tabalong yang dipimpin Asisten Tata Praja, Kusnadi.
Dalam pertemuan itu, perwakilan PT Adaro Indonesia, Tony Sobran menyampaikan beberapa tanggapan terkait tuntutan warga Desa Trans Padang Panjang diantaranya perusahaan akan melakukan penyiraman rutin di jalur angkutan batu bara pada saat musim kemarau guna mengurangi dampak debu.
"Untuk mengurangi dampak debu bagi warga sekitar hauling, kita juga akan membuat parit pemisah serta melakukan penyiraman rutin di saat musim kemarau," jelas Tony.
PT Adaro pun akan menggelar bakti kesehatan bagi warga yang terkena dampak debu bekerja sama dengan pusat kesehatan desa dan rumah sakit Tanjung.
Untuk lahan warga yang berada di pinggir jalan hauling Tony mengatakan pihaknya bersedia melakukan pembebasan dengan nilai ganti rugi sekitar Rp60 ribu per meter dan untuk bangunan dengan kondisi wajar senilai Rp1,5 juta sampai Rp2,5 juta per meternya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014