Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Kotabaru melakukan pengadaan plastik pembungkus kotak suara sebagai antisipasi terjadinya gangguan cuaca demi kelancaran pelaksanaan pilkada 2020 serentak.

Ketua KPU Kotabaru, Zainal Abidin mengatakan, pengadaaan plastik besar sebagai kelengkapan Tempat Pemungutan Suara (TPS) sudah berjalan sesuai prosedur mulai dari lelang dan progressnya barang tersebut sudah datang.

"Alhamdulillah proses pengadaan plastik tambahan untuk kelengkapan TPS sudah tuntas, dan saya dapat informasi barang sudah masuk ke bagian logistik," kata Zainal, Senin.

Dikatakannya, pengadaan plastik memang sangat diperlukan sebagai langkah antisipasi, karena bersamaan pelaksanaan pilkada dikhawatirkan terjadi gangguan cuaca menyusul kemungkinan terjadinya anomali cuaca Lanina.

Dengan plastik besar tersebut lanjut Zainal, akan dapat menjadi pelapis kotak suara dan kelengkapan lainnya, terlebih diketahui bahwa kotak suara terbuat dari kardus sehingga dikhawatirkan rentan terkena basah akibat hujan yang intens.

Sebelumnya, mantan komisioner Panwaslu Kotabaru ini menuturkan pendistribusian logistik pemilihan kepala daerah (Pilkada) Gubernur-Wakil gubernur dan Bupati-Wakil bupati 2020 lebih awal, sekira tujuh hari sebelum hari pencoblosan (H-7).

Distribusi dilakukan lebih awal dimaksudkan sebagai antisipasi adanya gangguan cuaca atau iklim, jarak dan kondisi geografis, aramada transportasi, luasnya jangkauan, serta prasarana jalan.

Terlebih dari laporan prakiraan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) kemungkinan akan adanya anomali iklim La-nina, dimana terjadinya fenomena suhu dingin sehingga meningkatnya curah hujan.

"Jika hal itu benar terjadi, maka dikhawatirkan akan ada kendala dalam pendistribusian logistik khususnya ke daerah-daerah terpencil yang relatif jauh dan terbatasnya akses transportasi seperti di kepulauan," kata Zainal, Senin.

Kabupaten Kotabaru sebagai daerah kepulauan, lanjutnya, iklim akan sangat berpengaruh terhadap kelancaran distribusi, karena baik tidaknya cuaca berakibat pada tinggi-rendahnya gelombang laut.

Begitu juga dengan keberadaan armada yang terbatas, khususnya moda transportasi laut, juga akan membawa dampak, sehingga harus bia menyesuaikan dengan jadwal pelayaran yang ada, seperti daerah Pulau Laut Kepulauan yang sangat bergantung pada operasional kapal perintis.

Pewarta: M. Shohib

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020