Prancis telah mendaftarkan 27.228 kasus baru COVID-19 yang dikonfirmasi dan 302 kematian lebih lanjut akibat penyakit itu dalam 24 jam terakhir, data kementerian kesehatan menunjukkan pada hari Minggu (15/11), meskipun ada tanda-tanda penurunan tingkat kasus baru.
Prancis sekarang telah mencatat 1.981.827 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi secara keseluruhan, sementara 44.548 orang telah meninggal karena virus - jumlah kematian tertinggi ketujuh di dunia.
Namun demikian, data tersebut menandai sedikit penurunan dibandingkan dengan angka COVID-19 hari sebelumnya dalam hal kasus dan kematian baru yang dikonfirmasi.
Baca juga: Kasus COVID-19 AS melewati angka 11 juta saat pandemi meningkat
Prancis berada di tengah-tengah penguncian nasional kedua yang bertujuan untuk mengekang penyebaran virus, setelah penutupan Maret-Mei.
Pemerintah Presiden Emmanuel Macron telah menetapkan tenggat waktu 1 Desember untuk penguncian ini, meskipun pemerintah mengatakan dapat memperpanjangnya lebih dari itu jika merasa jumlahnya tidak turun cukup cepat.
Pemerintah mendapat tekanan dari toko-toko dan bisnis untuk melonggarkan pembatasan pada saat belanja Natal.
Macron menggunakan Twitter untuk mengingatkan publik tentang langkah-langkah kesehatan dasar untuk mencegah penyebaran virus.
"Perjuangan kami melawan epidemi melibatkan kami semua dan beberapa hari ke depan akan menentukan," tulisnya pada hari Sabtu.
Sumber : Reuters
Baca juga: 130 lebih anggota Dinas Rahasia AS positif COVID
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Prancis sekarang telah mencatat 1.981.827 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi secara keseluruhan, sementara 44.548 orang telah meninggal karena virus - jumlah kematian tertinggi ketujuh di dunia.
Namun demikian, data tersebut menandai sedikit penurunan dibandingkan dengan angka COVID-19 hari sebelumnya dalam hal kasus dan kematian baru yang dikonfirmasi.
Baca juga: Kasus COVID-19 AS melewati angka 11 juta saat pandemi meningkat
Prancis berada di tengah-tengah penguncian nasional kedua yang bertujuan untuk mengekang penyebaran virus, setelah penutupan Maret-Mei.
Pemerintah Presiden Emmanuel Macron telah menetapkan tenggat waktu 1 Desember untuk penguncian ini, meskipun pemerintah mengatakan dapat memperpanjangnya lebih dari itu jika merasa jumlahnya tidak turun cukup cepat.
Pemerintah mendapat tekanan dari toko-toko dan bisnis untuk melonggarkan pembatasan pada saat belanja Natal.
Macron menggunakan Twitter untuk mengingatkan publik tentang langkah-langkah kesehatan dasar untuk mencegah penyebaran virus.
"Perjuangan kami melawan epidemi melibatkan kami semua dan beberapa hari ke depan akan menentukan," tulisnya pada hari Sabtu.
Sumber : Reuters
Baca juga: 130 lebih anggota Dinas Rahasia AS positif COVID
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020