Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pihak manajemen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menginginkan ada pengelolaan Irigasi Riam Kanan diutamakan untuk air minum.


Berdasarkan undang-undang segala sumber air yang tersedia itu diutamakan untuk air minum, makanya sebaiknya pengelolaan Irigasi Riam Kanan juga diutamakan untuk air minum, kata Direktur Utama PDAM Bandarmasih, Kota Banjarmasin, Ir Muslih, Selasa.

Tetapi karena Irigasi Riam kanan tidak dikelola dengan benar untuk air minum sekarang PDAM Bandarmasih, menjadi tidak kebagian air tersebut, katanya.

Akibat tidak dikelola dengan baik akhirnya saluran irigasi Riam Kanan yang lokasinya terdapat intake PDAM Bandarmasih, terjadi pendangkalan yang berat, diserang gulma akhirnya sekarang tidak ada lagi air di lokasi tersebut yang bisa disedot sebagai bahan baku air minum PDAM Bandarmasih.

Sebaliknya, di saluran irigasi yang merupakan limpahan dari bendungan Riam Kanan tersebut, banyak digunakan untuk kepentingan lain, seperti untuk budidaya ikan atau tambak.

Sebagai contoh saja dulu tahun 1995 jumlah lokasi tambak di irigasi Riam Kanan tersebut hanya sekitar 200 lokasi, sekarang sudah tercatat sekitar 4000 lokasi.

Sudah bisa dibayangkan berapa banyak debit air hanya untuk keperluan pertambakan tersenbut, padahal air buangan tambak tersebut juga dibuang percuma tidak dikelola lagi.

Menurut Muslih akibat air Irigasi Riam Kanan tak bisa digunakan untuk PDAM Bandarmasih, terpaksa pihaknya mengambil air baku kosentrasi di Sungai Martapura bagian hulu atau Sungai Tabuk.

Padahal jika air Iriagasi Riam Kanan tersebut bisa digunakan maka sangat membantu penyediaan air baku dalam upaya meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat perkotaan.

  Oleh karena itu ia berharap pengelolaan Irigasi Riam Kanan lebih dibenahi, agar ketersediaan air baku untuk air bersih supaya diutamakan.   

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014