Kotabaru,  (AntaranewsKalsel) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengutamakan program prorakyat demi meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat nelayan Indonesia.


Sekretaris Jenderal KKP Sjarief Widjaja di Kotabaru, Senin, dalam pencanangan program peningkatan kehidupan nelayan, melalui siaran persnya, mengatakan bahwa hal itu ditempuh dengan terus menggulirkan program peningkatan kehidupan nelayan (PKN).

Program yang bergulir sejak 2011 itu, kata Sjarief Widjaja, fokus pada kegiatan pendampingan dan pembinaan nelayan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan nelayan serta keluarganya.

Pendampingan dilakukan baik secara langsung kepada rumah tangga sasaran (RTS), kelompok, maupun secara luas di wilayah berbasis pelabuhan perikanan (PP)/pangkalan pendaratan ikan (PPI).

Dalam pelaksanaanya, program-program seperti pembangunan rumah sangat murah bagi nelayan, pekerjaan alternatif, dan tambahan bagi keluarga nelayan, bantuan langsung masyarakat berupa skema usaha menengah kecil (UMK), dan kredit usaha rakyat (KUR), termasuk pembangunan fasilitas sekolah dan pusat kesehatan masyarakat, serta fasilitas bank rakyat terus disinergika dengan stakeholder terkait.

"Dengan demikian, program prorakyat ini dapat lebih optimal dan benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat nelayan," jelasnya.

Sjarief menjelaskan KKP bersama kelompok anggota pokja memberikan stimulus bantuan sosial kepada masyarakat nelayan Kotabaru.

Kementerian Kelautan dan Perikanan memberikan bantuan pada subsektor bidang perikanan tangkap, perikanan budi daya, dan pengolahan hasil pemasaran.

Bidang perikanan tangkap berupa delapan unit mesin dompeng kepada delapan kelompok nelayan, serta bantuan PUMP perikanan tangkap berupa dua kelompok usaha bersama (KUB) sebesar Rp100 juta/kelompok.

Selanjutnya, bidang perikanan budi daya bantuan berupa PUMP perikanan budi daya kepada sembilan kelompok sebesar Rp35 juta/kelompok, serta bantuan kepada kelompok pengolahan hasil pemasaran berupa bantuan kepada tiga kelompok sebanar Rp30 juta/kelompok.

"Bantuan langsung tersebut bertujuan meningkatkan kesejahteraan nelayan lewat peningkatan produktivitas, daya saing, dan nilai tambah," imbuhnya.

Kementerian Kesehatan memberikan bantuan berupa program kesehatan kerja nelayan dan bantuan operasional kesehatan Puskesmas Wilayah PPI Saijaan Kotabaru sebesar Rp340,6 juta.

Selain itu, bantuan paket alat pelindung diri nelayan serta makanan pendamping ASI, makanan tambahan anak sekolah dan ibu hamil, dan media KIE promosi kesehatan.

Sementara itu, Kementerian Koperasi memberikan bantuan berupa pembangunan gedung pusat layanan usaha terpadu bagi koperasi dan nelayan sebesar Rp2,742 miliar.

Menurut dia, dalam pelaksanaan program PKN, telah terjadi berbagai kemajuan dalam peningkatan kesejahteraan nelayan, di antaranya peningkatan akses nelayan miskin terhadap kepemilikan tanah dan layanan keuangan perbankan.

Peningkatan akses nelayan miskin terhadap pendidikan dan kesehatan yang berkualitas, serta naiknya tingkat pendapatan masyarakat nelayan. Hal ini sejalan dengan tujuan dari program PKN yang menyasar rumah tangga miskin nelayan di 816 pelabuhan perikanan lewat peningkatan wirausaha dan pendapatan nelayan.

Sejak digulirklanya program PKN 2011, KKP berhasil merealisasikan berbagai capaian positif dalam penguatan sarana dan prasarana di PP/PPI, di antaranya pengembangan 100 unit PP/PPI.

Di samping itu, pada tahun 2012 terdata sebanyak 400 unit PP/PPI yang terdiri atas 1.426 desa dengan 112.037 rumah tangga nelayan tidak mampu telah dijangkau, kemudian pada tahun 2013 sebanyak 200 unit PP/PPI, lalu pada tahun 2014 sebanyak 116 unit PP/PPI.

Pencanagan Program PKN yang dirangkaikan dengan penyelenggaraan peringatan Hari Nusantara 2014, kata dia, memiliki makna penting. Menunjukkan peran para nelayan yang telah mengelola dan memanfaatkan keunggulan komparatif sebagai bangsa bahari dan negara kepulauan.

Nelayan menjadi alat pemersatu bangsa dan proses asimilasi kultur budaya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas berbagai macam suku dan bangsa. Menujukkan jati diri bangsa Indonesia sebagai negara kesatuan yang tidak terpisahkan secara geografis.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014