Kotabaru,  (Antaranews Kalsel) - Sebagian masyarakat di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, beberapa pekan terakhir mulai memanfaatkan air kolam untuk keperluan sehari-hari, setelah sumur-sumur mereka mengering.


"Kami sudah mulai memanfaatkan air kolam, sebab hampir satu bulan terakhir banyak sumur yang kering airnya habis, jadi kami terpaksa memanfaatkan air kolam di belakang rumah untuk mandi, mencuci, dan sebagian untuk memasak," kata seorang ibu rumah tangga Umi Yanto, di Kelumpang Selatan, Kotabaru, Rabu.

Menurut ibu rumah tangga beranak empat tersebut, hampir semua warga di daerahnya kini memanfaatkan air kolam, bukan lagi air sumur, sejak terjadi musim kemarau.

"Ini mendingan masih ada air kolam, beberapa tahun lalu apabila terjadi kemarau panjang warga terpaksa mencari air di rawa-rawa yang sudah mengering," ujar Wiyono.

Di lokasi rawa tersebut, warga menggali lubang empat sampai enam meter untuk mendapatkan air untuk mandi dan mencuci.

"Air yang diperoleh dari lubang di rawa tersebut biasanya berwarna keruh kecoklatan, dan berbau lumpur. Meski demikian warga tetap saja mengambilnya," tambahnya.

Namun kemarau kali ini, warga tidak mengambil air dari rawa, tetapi cukup mengambil air kolam yang digunakan untuk menampung air hujan, saat musim hujan.

"Warnanya sih tidak sejernih air sumur, tetapi lumayan bisa dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari," imbuh Umi Yanto.

Sedangkan Sunarto mengaku, beberapa pekan lalu ia bersama tetangganya membuat kolam di belakang rumah.

"Tetapi sayang kolam yang sudah ada airnya sedikit itu tambah habis saat digali lebih dalam lagi. Maklum tidak ada sumber, air yang ada sisa dari air hujan saja," terangnya.

Sunarto dan bersama warga yang lainnya terpaksa membeli air minum yang khusus didatangkan dari daerah lain dengan menggunakan mobil pick up.

"Khusus untuk air minum satu jeriken isi 25 liter seharga Rp12.000," paparnya.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014