Neraca perdagangan ekspor dan impor Provinsi Kalimantan Selatan bulan September 2020 mengalami surplus sebesar 288,90 juta Dolar AS dibanding neraca perdagangan bulan sebelumnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel M Edy Mahmud dalam siaran pers di Kota Banjarbaru, Selasa mengatakan, nilai ekspor dan impor Kalsel bulan Agustus tercatat sebesar 316,35 juta Dolar AS.
"Neraca perdagangan ekspor impor bulan September mengalami surplus tetapi terjadi penurunan dibandingkan bulan Agustus sebesar 27,45 juta Dolar AS," ujar Mahmud dalam berita resmi statistik BPS Kalsel.
Disebutkan, kelompok barang utama penyumbang terbesar ekspor Kalsel bulan September adalah kelompok bahan bakar mineral dengan kode Harmonized System (HS 27) sebesar 234,29 juta Dolar AS.
Ekspor kelompok bahan bakar mineral itu memberikan kontribusi terbesar terhadap total ekspor bulan Agustus sebesar 71,29 persen disusul lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) sebesar 12,11 persen.
Urutan ketiga penyumbang ekspor terbesar adalah kelompok kelompok kayu dan barang dari kayu 6,43 persen disusul perhiasan atau permata sebesar 3,85 persen, dan kelompok karet/barang dari karet 3,71 persen.
Negara tujuan ekspor terbesar adalah India sebesar 62,38 juta Dolar AS, Tiongkok sebesar 57,28 juta Dolar AS, Pakistan sebesar 37,70 juta Dolar AS kemudian Malaysia 26,96 juta Dolar AS dan Jepang 26,57 juta Dolar AS.
Sedangkan nilai impor Kalsel bulan September 2020 sebesar 39,75 juta Dolar AS atau mengalami kenaikan sebesar 66,15 persen dari nilai impor bulan Agustus yang tercatat sebesar 23,93 juta Dolar AS.
Nilai impor tertinggi menurut kelompok barang adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27) sebesar 19,93 juta Dolar AS, diikuti kelompok berbagai mesin-mesin/pesawat mekanik 11,87 juta Dolar AS.
Kemudian, kelompok kapal laut dan bangunan terapung sebesar 6,37 juta Dolar AS, kelompok Garam, belerang, kapur sebesar 0,46 juta Dolar AS dan kelompok plastik dan barang dari plastik sebesar 0,37 juta Dolar AS.
Lima negara asal impor terbesar yakni Singapura sebesar 21,68 juta Dolar AS disusul Malaysia sebesar 8,70 juta Dolar AS, Tiongkok 5,15 juta Dolar AS, Jerman 2,21 juta Dolar AS dan Amerika Serikat 0,50 juta Dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel M Edy Mahmud dalam siaran pers di Kota Banjarbaru, Selasa mengatakan, nilai ekspor dan impor Kalsel bulan Agustus tercatat sebesar 316,35 juta Dolar AS.
"Neraca perdagangan ekspor impor bulan September mengalami surplus tetapi terjadi penurunan dibandingkan bulan Agustus sebesar 27,45 juta Dolar AS," ujar Mahmud dalam berita resmi statistik BPS Kalsel.
Disebutkan, kelompok barang utama penyumbang terbesar ekspor Kalsel bulan September adalah kelompok bahan bakar mineral dengan kode Harmonized System (HS 27) sebesar 234,29 juta Dolar AS.
Ekspor kelompok bahan bakar mineral itu memberikan kontribusi terbesar terhadap total ekspor bulan Agustus sebesar 71,29 persen disusul lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) sebesar 12,11 persen.
Urutan ketiga penyumbang ekspor terbesar adalah kelompok kelompok kayu dan barang dari kayu 6,43 persen disusul perhiasan atau permata sebesar 3,85 persen, dan kelompok karet/barang dari karet 3,71 persen.
Negara tujuan ekspor terbesar adalah India sebesar 62,38 juta Dolar AS, Tiongkok sebesar 57,28 juta Dolar AS, Pakistan sebesar 37,70 juta Dolar AS kemudian Malaysia 26,96 juta Dolar AS dan Jepang 26,57 juta Dolar AS.
Sedangkan nilai impor Kalsel bulan September 2020 sebesar 39,75 juta Dolar AS atau mengalami kenaikan sebesar 66,15 persen dari nilai impor bulan Agustus yang tercatat sebesar 23,93 juta Dolar AS.
Nilai impor tertinggi menurut kelompok barang adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27) sebesar 19,93 juta Dolar AS, diikuti kelompok berbagai mesin-mesin/pesawat mekanik 11,87 juta Dolar AS.
Kemudian, kelompok kapal laut dan bangunan terapung sebesar 6,37 juta Dolar AS, kelompok Garam, belerang, kapur sebesar 0,46 juta Dolar AS dan kelompok plastik dan barang dari plastik sebesar 0,37 juta Dolar AS.
Lima negara asal impor terbesar yakni Singapura sebesar 21,68 juta Dolar AS disusul Malaysia sebesar 8,70 juta Dolar AS, Tiongkok 5,15 juta Dolar AS, Jerman 2,21 juta Dolar AS dan Amerika Serikat 0,50 juta Dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020