Gelaran fashion show virtual dari Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020 sukses dihelat selama tiga hari dengan menampilkan rangkaian busana Muslim yang mengusung konsep fesyen berkelanjutan (sustainable fashion) yang inklusif untuk wanita maupun pria.
Meskipun digelar secara virtual, Deputi Direktur Departemen Ekonomi Keuangan Syariah Bank Indonesia (BI), Diana Yumanita, berpendapat bahwa ISEF 2020 kali ini merupakan bentuk adaptasi terhadap pandemi, serta untuk menjangkau desainer-desainer lokal di Indonesia.
"Tidak menyurutkan semangat penyelenggaraan fashion show ini karena digelar virtual. Ini juga memperluas jangkauan informasi mengenai fashion, menjangkau pasar domestik dan internasional secara luas dan efisien," kata Diana dalam penutupan ISEF 2020, Sabtu (31/10) malam.
"Kompetisi semakin ketat, maka kita harus adaptif, meningkatkan produktivitas dan branding untuk memenangkan pasar domestik dan global," lanjutnya.
Sederet desainer lokal juga menyulap kain tradisional atau wastra Nusantara menjadi produk dan busana modis yang mengusung "Sustainable Fashion, Sustainable Lifestyle", yang merupakan tema dari ISEF ketujuh kali ini.
Pada hari ketiga perhelatan ini, koleksi yang ditampilkan adalah konsep sustainable fashion dan mengacu pada Trend Forecasting 2021/2022 dengan tema “The New Beginning” tentang perubahan pola hidup menghadapi era baru.
Terdapat sejumlah padu-padan menarik dari kain wastra Nusantara seperti batik hingga tenun Bali yang bergaya modern namun elegan, hingga dipadukan dengan aseksori lokal serta masker wajah yang modis.
Ada pula deretan busana Muslim pria yang memadukan batik dengan gaya kasual. Terdapat juga padu-padan gaya streetwear yang memadukan tie dye yang sedang digandrungi anak-anak muda saat ini.
Sementara itu, ISEF merupakan inisiasi dari Bank Indonesia, bersama dengan Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC).
Ajang tahunan ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia itu merupakan upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional guna turut mendorong pemulihan ekonomi nasional.
ISEF bertujuan mendorong pengembangan ekosistem halal value chain, di mana fesyen muslim merupakan salah satu sektor prioritas di dalamnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Meskipun digelar secara virtual, Deputi Direktur Departemen Ekonomi Keuangan Syariah Bank Indonesia (BI), Diana Yumanita, berpendapat bahwa ISEF 2020 kali ini merupakan bentuk adaptasi terhadap pandemi, serta untuk menjangkau desainer-desainer lokal di Indonesia.
"Tidak menyurutkan semangat penyelenggaraan fashion show ini karena digelar virtual. Ini juga memperluas jangkauan informasi mengenai fashion, menjangkau pasar domestik dan internasional secara luas dan efisien," kata Diana dalam penutupan ISEF 2020, Sabtu (31/10) malam.
"Kompetisi semakin ketat, maka kita harus adaptif, meningkatkan produktivitas dan branding untuk memenangkan pasar domestik dan global," lanjutnya.
Sederet desainer lokal juga menyulap kain tradisional atau wastra Nusantara menjadi produk dan busana modis yang mengusung "Sustainable Fashion, Sustainable Lifestyle", yang merupakan tema dari ISEF ketujuh kali ini.
Pada hari ketiga perhelatan ini, koleksi yang ditampilkan adalah konsep sustainable fashion dan mengacu pada Trend Forecasting 2021/2022 dengan tema “The New Beginning” tentang perubahan pola hidup menghadapi era baru.
Terdapat sejumlah padu-padan menarik dari kain wastra Nusantara seperti batik hingga tenun Bali yang bergaya modern namun elegan, hingga dipadukan dengan aseksori lokal serta masker wajah yang modis.
Ada pula deretan busana Muslim pria yang memadukan batik dengan gaya kasual. Terdapat juga padu-padan gaya streetwear yang memadukan tie dye yang sedang digandrungi anak-anak muda saat ini.
Sementara itu, ISEF merupakan inisiasi dari Bank Indonesia, bersama dengan Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC).
Ajang tahunan ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia itu merupakan upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional guna turut mendorong pemulihan ekonomi nasional.
ISEF bertujuan mendorong pengembangan ekosistem halal value chain, di mana fesyen muslim merupakan salah satu sektor prioritas di dalamnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020