Kotabaru,  (Antaranews Kalsel) - DPRD Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mengancam akan mencabut izin perusahaan perkebunan kelapa sawit apabila terbukti melakukan pembakaran lahan.

Ketua Komisi II DPRD Kotabaru, Syairi Mukhlis di Kotabaru, Jumat, menegaskan, melalui kewenangannya dewan akan menindak tegas, bahkan hingga pencabutan izin bagi perusahaan perkebunan yang terbukti membakar lahan saat membuka perkebunannya.

Penegasan itu disampaikan menyusul kian bertambahnya titik hotspot di Kalsel, khususnya wilayah Kabupaten Kotabaru, yang hingga pekan ke empat September sekitar 226 titik, yang mengakibatkan kabut asap hingga kemudian dikeluhkan provinsi tetangga Kaltim.

"Menyikapi musim kemarau yang begitu ekstrim saat ini, berdampak pada rawannya musibah kebakaran, khususnya lahan perkebunan dan pertanian, untuk itu hendaknya BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kotabaru bertindak pro aktif sosialisasi bahaya dan langkah-langkah antisipasi kebakaran kepada masyarakat," kata Syairi.

Diketahui, akibat kemarau panjang ini, berdampak pada kebakaran lahan sehingga mengakibatkan terbakarnya kebun rakyat di sejumlah tempat di Kabupaten Kotabaru, diantaranya di Kecamatan Kelumpang Selatan dan Kelumpang Hilir.

Seperti yang dialami sejumlah petani di Desa Bumi Asih dan sekitarnya. Dalam sebulan terakhir, puluhan hektar kebun sawit milik warga yang berumur tanam 1-2 tahun hangus terbakar. Tidak ada yang mengetahui secara pasti sebab-sebab timbulnya api.

"Kebun sawit saya dua hektar yang baru berumur satu tahun, tadinya saya mau menyemprot gulma di sekitar tanaman, tetapi begitu tiba di kebun ternyata sudah bersih hangus terbakar bersama puluhan hektar milik warga lainnya," ujar Sri.

Hal senada dialami Mutakim warga Cantung, Sungai Kupang. Kebakaran lahan di kawasan desa Karang Payau ternyata merembet hingga ke kebun sawitnya yang baru berumur sekitar 1,5 tahun.

"Sekitar pukul 15.00 saya mau membersihkan sekitar tanaman, tetapi dari kejauhan melihat kobaran api, dan sesampainya di kebun ternyata sedikitnya satu hektar sawit saya sudah hangus terbakar," ucapnya.

Sementara, Syairi kembali menegaskan menyikapi permasalah yang menimpa masyarakat tersebut, pihaknya segera akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait diantaranya BPBD dan dinas perkebunan Kotabaru dalam mengatasinya.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014