Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kabut asap di beberapa wilayah Kalimantan Selatan belakangan ini bertambah parah, sehingga kian mengganggu keamanan berlalu lintas selain terhadap kesehatan dan kenyamaman aktivitas rutin warga.


"Oleh karenanya saya menyuruh pengemudi mobil berhati-hati agar tidak terjadi kecelakaan lalu lintas," kata Ketua sementara DPRD Kalsel Hj Noormiliyani AS, Jumat.

Istri H Hasanuddin Murad (Bupati Barito Kuala) tersebut masih pulang-pergi Marabahan, ibu kota Kabupaten Barito Kuala ke dan dari Banjarmasin.

"Kabut asap belakangan ini bertambah parah," ujar Noormiliyani, putri almarhum H Aberani Sulaiman (Gubernur Kalsel tahun 1960-an).

Ia berpendapat untuk menanggulangi masalah kabut asap harus ada partisipasi semua pihak atau lapisan masyarakat, tak akan bisa bila hanya oleh pemerintah.

"Masyarakat bisa berpartisipasi antara lain dengan tidak membakar lahan atau hutan, baik untuk usaha pertanian maupun kegiatan pembangunan lain," ujar sang Ketua Tim Penggerak PKK Barito Kuala.

Selain itu, warga sebaiknyamembantu memadamkan api kalau melihat lahan yang baru terbakar sebelum membesar atau menjalar lebih luas, tuturnya saat berada di ruang kerjanya (ruang Ketua DPRD Kalsel).

"Masih banyak upaya pencegahan dini kebakaran lahans, serta antisipasi dan penanggulangan kabut asap, seperti yang telah dilakukan Pemkab Barito Kuala bersama aparat pemerintah lainnya dan masyarakat setempat," lanjutnya.

Sebagai contoh membangun posko-posko pemantau dan penanggulangan dengan melibatkan masyarakat setempat, seperti memberi peran Barisan Pemadam Kebakaran (BPK), demikian Noormiliyani.

Komentar berbeda dari Yazidie Fauzi, anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kalsel terkait permasalahan kabut asap yang selalu berulang tiap tahun atau setiap musim kemarau panjang.

Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalsel itu menyatakan, prihatin atas kondisi kabut asap yang beluma pernah tuntas dalam penanganan, bahkan seperti belakangan makin tambah parah keadaannya.

"Coba bayangkan apa yang kemungkinan terjadi kalau tidak hati-hati berkendaraan, seperti tadi malam kawasan Handil Bakti Batola yang aku lewati jarak pandang maksimal sekitar lima meter," katanya.

Sebab itu, pemerintah, khususnya pemerintah daerah jangan cuma berpikir bagaimana menanggulangi kabut asap yang terkesan temporer, tapi upayakanlah pencegahan dini agar tidak ada kabut asap separah sekarang, demikian Yazidie.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014