Oleh Syamsuddin Hasan

Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Seorang perempuan kader partai Golkar Hj Syarifah Santiyansyah yang kini anggota DPRD Kalimantan Selatan, menyatakan maju pada Pilkada Kabupaten Tanah Bumbu provinsi tersebut tahun 2015.


"Walau Pilkada nanti melalui DPRD, kalau Partai Golkar merestui, saya tetap akan maju," tandas mantan anggota DPRD Tanah Bumbu (Tanbu) dua periode itu, menjawab Antara Kalsel, di Banjarmasin, Selasa.

Karena, lanjut perempuan kelahiran Tanbu 7 April 1972 itu, dalam perjuangan dirinya tak ada kamus mundur. "Bagaikan peribahasa, sekali maju pantang surut mundur," katanya.

"Keikutsertaan saya dalam suksesi kepemimpinan daerah Tanbu nanti sebagai salah satu bentuk perjuangan gender. Insya Allah atas dukungan semua pihak, termasuk kalangan wartawan, perjuangan gender sebagai pemimpin daerah akan berhasil," ujarnya.

Pengusaha besar bahan bakar minyak (BBM) di "Bumi Bersujud" Tanbu itu tampak optimistis akan berhasil memenangkan Pilkada kabupaten tersebut, apalagi dia seorang putri keturunan raja yang pernah berkuasa di wilayah pesisir timur Kalsel.

Mengenai strategi untuk memenangkan Pilkada Tanbu yang dijadwalkan Juni 2015, wakil rakyat yang menyandang gelar sarjana hukum dan akrab disapai Andi Neni itu menyatakan, hal tersebut sudah barang tentu berbeda antara pemilihan langsung oleh rakyat dengan lewat DPRD.

Namun wakil rakyat yang pernah terombang-ambing di Laut Jawa selama tiga hari dua malam menjelang pengucapan sumpah sebagai anggota DPRD Kalsel masa jabatan 2014 - 2019 itu, tak bersedia mengungkap rencana strateginya untuk memenangkan Pilkada Tanbu tersebut.

Ketika gaung Pilkada masih secara langsung oleh rakyat, perempuan yang berperawakan tinggi semampai bagaikan Srikandi di alam pewayangan itu menyatakan, siap menyaingi Mardani H Maming (petahana) kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Mengenai visi dan misi sebagai orang yang mau maju menjadi calon bupati (cabup) Tanbu, dia menyatakan, hal itu sudah berang tentu berkaitan dengan upaya meningkatkan kemajuan pembangunan daerah dan masyarakat setempat.

  "Apalagi Tanbu yang berdiri sendiri atau pisah dengan Kabupaten Kotabaru, Kalsel pada 2003 memiliki kekayaan sumber daya alam yang cukup potensial. Semua itu harus kita upayakan untuk kesejahteraan masyarakat Tanbu khususnya," demikian Andi Neni.    

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014