Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 1003 Kandangan Letkol Arm Dedy Soehartono, menyampaikan untuk lingkup Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) sudah berada di tiga besar secara nasional untuk angka kesembuhan tertinggi.

Ia mengatakan, kemarin malam pihaknya mengikuti rapat koordinasi tentang menyambut libur panjang, yang dipimpin langsung Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo, dan disampaikan data-data penanganan COVID-19 secara Nasional.

"Untuk lingkup Kalsel kita berada di tiga besar nasional dalam tingkat kesembuhan, yang tadinya termasuk 10 provinsi yang mendapat prioritas penanganan COVID-19 dan ini patut kita syukuri," katanya, dalam pers release, Senin (26/10) kemarin.

Dijelaskan dia, ini masih dalam perjalanan masih panjang dan pencapaian keberhasilan menjadi kerja kerasa bersama, namun upaya-upaya pencegahan yang dilakukan apabila tidak dipatuhi masyarakat akan sia-sia.

Baca juga: Menyetrum ikan di HSS diancam pidana penjara maksimal lima tahun, denda Rp2 miliar

Berkaitan dengan libur panjang, akan berdampak peningkatan kasus baru dalam kurun waktu 10-14 hari setelah libur panjang, harus diwaspadai bersama dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

Pihaknya menghimbau, selama hari libur nasional dan cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW pada 28-30 Oktober 2020, diharapkan warga tidak akan kemana-mana, dalam rangka menekan penyebaran COVID-19.

Bupati HSS  H Achmad Fikry, juga mengatakan sangat berharap masyarakat dapat menahan diri untuk tidak bepergian ataupun berlibur, sebagaimana yang diutarakan Dandim Kandangan, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan angka COVID-19.

"Kami meminta kepada masyarakat untuk tidak bepergian baik dari atau ke dalam maupun dari atau ke luar daerah, khususnya untuk wilayah dengan zonasi merah. Meski banyak daerah yang membuat regulasi menghadapi liburan ini," katanya.

Baca juga: Desa Kapuh dan Amparaya dilaunching jadi Kampung Tangguh Banua

Pihaknya mengaku hanya akan memberikan himbauan-himbauan untuk memunculkan kesadaran dari masyarakat sendiri, apabila memang harus berpergian, silahkan taati protokol kesehatan.

Termasuk dengan fenomena-fenoma tempat wisata yang bermunculan, pihaknya akan mengawasi secara ketat tempat atau objek wisata yang pengelolaannya dibawah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS.

"Namun untuk objek wisata yang dikelola swadaya oleh masyarakat, akan dilakukan pendampingan, selain meminta pengelola untuk mengedepankan protokol kesehatan, kapasitas objek wisata dan jumlah pengunjungnya harus diperhatikan," katanya.
 

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020