Denpasar, (Antaranews Kalsel) - Masyarakat internasional semakin ramai melakukan perjalanan wisata ke Bali, didukung dengan  suasana perdesaan yang terdiri atas areal persawahan yang masih terbentang dari kejauah terlihat gunung memiliki kekuatan magis.


"Potensi tersebut perlu dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai sarana promosi ke mancanegara, dengan harapan turis asing tetap senang datang berlibur ke Pulau  Dewata," kata Pengamat pariwisata Bali Dewa Rai Budiasa di Denpasar, Rabu.

Kekuatan magis di daerah perdesaan itu, hendaknya bisa dimanfaatkan oleh para pelaku pariwisata untuk membuka jalur perjalanan turis yang lebih menarik guna menyuguhkan sesuatu yang unik bagi masyarakat dalam dan luar negeri.

Masyarakat dalam dan luar negeri yang berlibur tentu menginginkan hal baru yang bisa disaksikan dan dirasakan di daerah tempat perpelancongan ini. Oleh sebab itu, perlu diciptakan lintasan kunjungan wisata yang beraneka ragam.

Wisatawan asing yang berlibur secara perorangan ke Bali tentu ingin bermalam sambil menikmati suasana hotel berbintang, kemudian pindah ke pondok wisata termasuk menginap di daerah perkampungan seperti di Payangan kawasan wisata baru berkembang di Bali.

Melihat potensi itu, Dewa Rai berharap, para komponen pariwisata bisa kreatif  menciptakan jalur pariwisata menarik agar lebih banyak turis asing datang sekaligus tinggal lebih lama menikmati keindahan panorama alam Pulau Dewata.

Aktivitas masyarakat Bali sehari-hari seperti ritual odalan di Pura yang berskala besar yang hampir setiap saat ada di masyarakat umat Hindu di Bali, perlu diinformasikan kepada turis yang ada di Bali dan mereka yakin akan tertarik sausana itu, ujar Dewa Rai.

Menurut Dewa Rai menjelaskan,  pihaknya memiliki pemikiran dan merealisasikan sendiri terhadap  tamunya untuk datang menginap di perkampungan sambil menyaksikan aktivitas masyarakat sekitarnya secara apa adanya.

"Saya punya pondok di kampung di Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar yang bisa menampung sejumlah turis asing. Mereka senang bermalam beberapa hari untuk menikmati kondisi kampung yang tidak pernah dirasakan di negaranya," katanya.

Turis yang menginap di rumahnya bisa menonton tari barong atau tarian Bali lainnya kemudian menyaksikan masyarakat yang sedang melakukan aktivitas seperti membuat banten, sarana upacara adat  dan agama serta suasana lingkungan perdesaan yang sejuk.

Bali menerima kunjungan wisman sebanyak 2,08 juta orang selama tujuh bulan periode Januari-Juli 2014, meningkat 16,66 persen  dibanding kurun waktu yang sama tahun sebelumnya tercatat 1,70 juta orang.

Pelancong datang sebagian besar melalui Bandara Ngurah Rai, Bali dengan menumpang pesawat yang terbang langsung dari negaranya, hanya 20.295 orang di antaranya lewat pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar./e

Pewarta: IK Sutika

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014