Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta mengatakan ada tujuh pemuda mabuk diamankan saat menyusup di aksi demo mahasiswa di Banjarmasin, Selasa.
"Mereka yang diamankan usia antara 17 hingga 23 tahun dengan pengaruh minuman keras, kini dilakukan pembinaan di Polda," terang dia.
Nico menegaskan, pihaknya tak akan mentolerir setiap penyusup yang mencoba membuat ricuh aksi mahasiswa. Untuk itu, dari awal aparat disiagakan menyisir kawasan sekitar demo agar tak ada kelompok penyusup.
Aksi penyampaian aspirasi ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kalsel di Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin berjalan tertib.
Seperti pada aksi-aksi sebelumnya, mahasiswa kembali menuntut Presiden Jokowi mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) untuk membatalkan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja.
Kapolda Nico turun langsung ke lokasi mengecek pengamanan yang dilakukan anggotanya. Dia menekankan tindakan persuasif dan humanis oleh aparat agar massa mahasiswa merasa nyaman dan terlindungi selama menggelar aksi.
Nico bahkan sempat meminta mahasiswa dapat turut melakukan pengamanan internal, sehingga dapat diketahui jika ada penyusup di antara massa.
"Jadi kami harapkan mahasiswa sendiri proaktif ikut mengawasi jika ada orang di luar kelompok mereka. Segera informasikan ke petugas agar diamankan," tandasnya.
Aksi demo mahasiswa memang rawan disusupi. Seperti pada Kamis (15/10) pekan lalu, Polda Kalsel mengamankan 374 orang yang diduga akan menyusup di aksi mahasiswa depan DPRD Kalimantan Selatan Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Dari kelompok yang diamankan termasuk 13 wanita itu, sebagian besar berstatus pelajar serta buruh dan pengangguran.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Mereka yang diamankan usia antara 17 hingga 23 tahun dengan pengaruh minuman keras, kini dilakukan pembinaan di Polda," terang dia.
Nico menegaskan, pihaknya tak akan mentolerir setiap penyusup yang mencoba membuat ricuh aksi mahasiswa. Untuk itu, dari awal aparat disiagakan menyisir kawasan sekitar demo agar tak ada kelompok penyusup.
Aksi penyampaian aspirasi ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kalsel di Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin berjalan tertib.
Seperti pada aksi-aksi sebelumnya, mahasiswa kembali menuntut Presiden Jokowi mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) untuk membatalkan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja.
Kapolda Nico turun langsung ke lokasi mengecek pengamanan yang dilakukan anggotanya. Dia menekankan tindakan persuasif dan humanis oleh aparat agar massa mahasiswa merasa nyaman dan terlindungi selama menggelar aksi.
Nico bahkan sempat meminta mahasiswa dapat turut melakukan pengamanan internal, sehingga dapat diketahui jika ada penyusup di antara massa.
"Jadi kami harapkan mahasiswa sendiri proaktif ikut mengawasi jika ada orang di luar kelompok mereka. Segera informasikan ke petugas agar diamankan," tandasnya.
Aksi demo mahasiswa memang rawan disusupi. Seperti pada Kamis (15/10) pekan lalu, Polda Kalsel mengamankan 374 orang yang diduga akan menyusup di aksi mahasiswa depan DPRD Kalimantan Selatan Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Dari kelompok yang diamankan termasuk 13 wanita itu, sebagian besar berstatus pelajar serta buruh dan pengangguran.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020