Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Provinsi Kalimantan Selatan siaga terhadap bencana kekeringan dan pembakaran lahan yang dalam satu bulan terakhir intensitasnya terus meningkat.


Plt Kepala Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan, Sufian AH di Banjarmasin, Senin mengungkapkan, saat ini pihaknya telah mengoperasionalkan lima posko siaga pengendalian kebakaran hutan dan lahan di empat kabupaten dan kota di Kalsel.

"Kalsel kini dalam status darurat kebakaran hutan dan lahan," katanya.

Pengoperasionalan lima posko tersebut dimulai sejak Sabtu (20/9), menyusul kondisi kekeringan yang ekstrem dan maraknya kebakaran hutan dan lahan, serta serangan kabut asap di wilayah Kalsel.

Pos siaga bencana ini diisi anggota tanggap darurat dari seluruh instansi terkait. Pos siaga bencana dibangun di Kecamatan Gambut dan Kota Martapura di Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru, Kecamatan Handil, Kabupaten Barito Kuala serta Kecamatan Bati-bati, Kabupaten Tanah Laut.

Diperkirakan serangan kabut asap tersebut, akan bertambah besar dalam beberapa hari ke depan, mengingat kini mulai akan dilakukan musim tanam.

"Biasanya pada musim tanam, petani akan melakukan pembakaran lahan terhadap semak-semak, hal tersebut yang kita waspadai," katanya.

Menurut dia, Perda tentang larangan membakar lahan dan belukar, berjalan kurang efektif, karena sifat hukumannya hanyalah tipiring.

Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Rakhmadi Kurdi mengungkapkan, serangan kabut asap dan kebakaran lahan di Kalsel mulai mengkhawatirkan, sehingga perlu langkah-langkah antisipasi dari seluruh pihak terkait.

"Khusus di Tahura kebakaran lahan telah mencapai sekitar 50 hektare lebih," katanya.

Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Ariffin meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan modifikasi cuaca atau hujan buatan guna mengatasi kondisi kekeringan dan serangan kabut asap di wilayah tersebut. Kalsel saat ini dalam status darurat kabut asap.

Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah wilayah Kalsel seperti Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Banjar dan sebagian Kabupaten Tanah Laut diselimuti kabut asap.

Plt Kepala BLHD Kalsel, Said Ali, mengatakan pihaknya bersama Balai Teknologi Kesehatan Lingkungan (BTKL) melakukan pengukuran kualitas udara di sejumlah wilayah.

Menurut Said, pada 16-17 September kondisi udara berdasarkan hasil baku mutu mencapai 189,7 pm, jumlah tersebut jauh di atas baku mutu yaitu 150 PM.

Sedangkan pada 17-18 September atau setelah Banjarmasin diguyur hujan, baku mutu udara turun menjadi 93,4 PM atau masuk kategori sedang.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Rusdiansyah mengungkapkan, Dinkes akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk membuat kebijakan meliburkan kegiatan sekolah di lokasi penyebaran kabut asap.

"Jika nanti kondisi kualitas udara terus memburuk, maka untuk daerah-daerah paling parah dilanda kabut asap kegiatan sekolah akan kita liburkan," katanya.

Saat ini stok masker yang ada di gudang provinsi maupun kabupaten mencukupi dan mulai dibagikan ke masyarakat. Data Dinas Kesehatan Kalsel, hingga kini tercatat lebih dari 21.000 warga terserang ISPA. Angka ini hampir dua kali lipat dari jumlah penderita ISPA sepanjang 2013 lalu.

Pewarta: ulul maskuriah

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014