Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Dua orang pekerja las di kapal LCT Permata Barito I yang sandar di Pelabuhan Angkutan Kodam Banjar Raya, Banjarmasin Barat harus dilarikan ke RS Soeharsono atau RS TPT Banjarmasin.


Kedua korban mengalami  luka bakar serius di sekujur tubuh akibat terkena ledakan tabung gas yang meledak, Jumat (19/9) sekitar pukul 11.30 WITA.

Menurut Kapolsek Kawasan Pelabuhan Laut (KPL) Polresta Banjarmasin AKP Ajie Lukman,  dua pekerja yang mengalami luka bakar serius itu bernama Rahmadi (40) warga Alalak Utara dan Selamat (30) warga Jalan Ujung Panti Kabupaten Barito Kuala. keduanya adalah pekerja las di kapal LCT Permata Barito I untuk memperbaiki kebocoran kapal tersebut.

"Saat mereka melas, kemungkinan tabung gas bocor, sebab api tiba-tiba saja menyambar dan menimbulkan ledakan, tubuh mereka pun terkena sambaran api hebat hingga terluka bakar serius," ujar Ajie memaparkan keterangan saksi dan korban.

Dianyatakan dia, saat ini peristiwa meledaknya tabung gas las di kapal LCT Permata Barito I itu akan terus pihaknya selidiki, sementara para korbannya kini sudah dirawat dengan intensif di rumah sakit. “Tapi dugaan sementara akibat tabung gas bocor,” ucapnya.

Di RS TPT Banjarmasin, Rahmadi salah satu korban ledakan terbaring di ruangan Wira 10, akibat luka bakar yang hebat di tubuhnya, di pun harus tiduran dengan alas daun pisang. Di sampingnya, sang istri Mainah dan adik kandungnya Jumrah terus mengipasi tubuh Rahmadi.

"Suami saya mengalami luka bakar di tubu hampir 80 persen kata dokter, di bagian dada, wajah dan tangannya. Untuk mengurangi rasa sakitnya, kita beri daun pisang di tempat tidurnya supaya lebih dingin," kata Mainah.

Di rungan RS yang sama, Selamat juga mengalami kepedihan yang sangat akibat luka bakar yang dideritanya, dia hanya bisa duduk di kursi roda terlihat terus  manahan rasa sakit dan pedih bercampur panas.  Ini karena wajah, tangan kiri dan pinggang kirinya melepuh.

Selamat  bercerita, ketika temannya Rahmadi ingin melas di bagian yang bocor di kapal, tiba-tiba api langsung menyambar. "Saya tidak tahu. Ketika mesin las dihidupkan api langsung menjambar saya dan Rahmadi," kata

Selamat yang mengaku hanya pekerja las panggilan di kapal LCT tersebut.

Karena tidak bisa berlindung untuk menyelamatkan diri lagi, akhirnya tubuh disambar api. “Tiba-tiba saja meledak, kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi,” ujarnya dan dia mengaku tidak sadar lagi dilarikan ke RS.
 

Pewarta: Sukarli

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014