Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, memperkirakan kebutuhan hewan kurban di daerah itu mencapai sekitar 3.000 ekor yang terdiri dari kambing dan sapi.


Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin Doyo Punjadi di Banjarmasin, Kamis, mengungkapkan kebutuhan hewan kurban tersebut belum dapat dipenuhi oleh peternak lokal, sehingga terpaksa pedagang harus mendatangkan dari beberapa daerah di Pulau Jawa dan Bali.

"Dari hasil pemantauan kami ke pedagang hewan dan rumah potong hewan, masing-masing telah melakukan persiapan menambah jumlah hewan ternak, dengan mendatangkan dari Pulau Jawa," katanya.

Saat ini, tambah dia, jumlah hewan kurban yang tersebar di Kota Banjarmasin baru sekitar 2.000 ekor, dan jumlah tersebut akan terus bertambah hingga beberapa hari ke depan, dengan diangkut oleh kapal di Pelabuhan Trisakati Banjarmasin.

Jumlah kebutuhan ternak tersebut, tambah dia, berdasarkan pengalaman pelaksanaan peringatam Idul Qurban tahun sebelumnya, yang mencapai 3.000 ekor lebih, yang terdiri dari kambing dan sapi, diprediksi tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya," katanya.

Menurut Doyo, kemampuan peternak Kalsel untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban masih jauh dari yang diharapkan sehingga kalau dipaksakan dikhawatirkan akan menghabiskan stok ternak daerah itu.

"Kabupaten yang menjadi kantong peternakan Kalsel seperti Kabupaten Barito Kuala dan Tanah Laut, belum memiliki kemampuan lebih untuk menyuplai hewan kurban, makanya hampir 80 persen masih didatangkan dari luar daerah," katanya.

Doyo juga berharap seluruh pengusaha ternak di Kota Banjarmasin, khususnya di wilayah Kelayan agar memiliki izin sehingga mudah untuk melakukan pengawasan dan pembinaan.

Izin tersebut, tambah dia, juga untuk menghindari terjadi protes dari peternak lain maupun masyarakat sekitar, yang mungkin terganggu dengan adanya penjualan ternak tersebut.

Saat ini, ternak paling banyak didatangkan adalah sapi Bali, dan kambing dari Jawa Timur yang diangkut dengan kapal.

Terkait kemungkinan adanya penyakit hewan, menurut Doyo, biasanya hewan-hewan tersebut sebelum dikirim, telah diperiksa oleh dokter hewan daerah asal ternak, bersama dengan dinas dan instansi terkait.

Begitu juga saat sampai di Pelabuhan Trisakti Banjarasmasin, juga akan diperiksa oleh Balai Karantina Hewan secara cermat, sehingga kemungkinan adanya hewan yang sakit saat dikirim sangat kecil.

"Khusus ternak untuk kurban, kondisinya harus sempurna, baik itu fisik yang tidak boleh cacat dan harus sehat dan bersih," katanya.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014