Amuntai,  (Antaranews Kalsel) - Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Paminggir Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, mengolah eceng gondok yang selama ini dianggap sebagai tumbuhan pengganggu di sungai menjadi pupuk organik.


Kepala SMA Negeri 1 Paminggir Sukiman di Amuntai, Kamis, mengatakan, selama ini siswa mengelola kebun sekolah mereka menggunakan pupuk yang dikompos dari akar eceng gondok yang banyak tumbuh di lingkungan sekolah mereka.

Lokasi SMA Negeri 1 Paminggir yang terpencil dan berada di atas lahan rawa tidak melemahkan keinginan para siswa untuk beraktivitas melakukan kegiatan penghijauan dengan mengelola kebun toga sekolah.

Kepala SMA Negeri 1 Paminggir Sukiman mengatakan kendala terbatasnya lahan apalagi bangunan sekolah berada di atas perairan rawa bukan berarti meniadakan kegiatan penghijauan untuk aktivitas belajar siswa.

"Kita menggunakan kearifan lokal, karena banyak tersedia tanaman liar eceng gondok kita jadikan jenis tanaman liar ini menjadi bahan pupuk untuk mengisi pot-pot dan lahan buatan yang ada di sekitar sekolah," ujar Sukiman di Paminggir.

Sukiman memaparkan cara pembuatan pupuk menggunakan akar tanaman eceng gondok yakni memakai alat decomposer yang bisa didapatkan di toko bahan pertanian.

Melalui kegiatan berkebun, siswa SMA Negeri 1 Paminggir mencoba membudidayakan sejumlah jenis tanaman diantaranya tanaman daun Selendri yang memiliki nilai jual cukup tinggi.

Melihat tekad dan kreativitas siswanya yang cukup tinggi ini, jajaran guru berupaya menjadikan SMAN 1 Paminggir sebagai sekolah berbasis kepedulian lingkungan.

"Kita coba fokus pada kepedulian lingkungan ini dengan menciptakan motto `Hijau Sekolahku, Lestari Alamku` , motto diharapkan bisa meng inspirasi dan memotivasi siswa dan guru untuk terus melakukan penghijauan dan aktivitas yang terkait dengannya" Tutur Sukiman.

Untuk mengembangkan kegiatan ini, PT Adaro Indonesia sejak semula telah memberikan bantuan dan dukungannya terhadap konsep yang disampaikan pihak sekolah melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

"Alhamdulillah dari pihak PT Adaro telah membantu menjalin kemitraan dengan kami untuk pengembangan budaya sekolah berbasis kepedulian lingkungan," katanya.

Melalui program kegiatan ini, tambahnya tidak hanya berupa kegiatan penghijauan semata, namun pengembangan budaya lain seperti pola hidup bersih dan sehat yang dimulai dari kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun, pengolahan sampah, membuat kebun toga sekolah, hingga menyelenggarakan pemilihan duta lingkungan untuk tingkat sekolah dan pembuatan poster lingkungan hidup.

Sukiman bersyukur karena dari Pemerintah Daerah Hulu Sungai Utara (HSU) melalui Dinas Pendidikan memberikan perhatian terkait kegiatan siswa di SMAN Paminggir.

"Kita terus mendapat pembinaan, rekomendasii dan bantuan infrastruktur dari diknas kabupaten untuk peningkatan pendidikan di Paminggir," pungkasnya.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014