Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Jumbri, calon jamaah haji asal Kabupaten Hulu Sungai Utara Provinsi Kalimantan Selatan yang telah berusia 104 tahun ternyata seorang veteran atau manjan pejuang pada masa perang kemerdekaan RI.


Dihubungi di rumahnya di Desa Sapala RT.002 RW.005 Kecamatan Paminggir, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kamis, Jumbri mengaku kondisinya sangat sehat tidak merasakan suatu penyakit apapun.

Jumbri bin Jabar, kakek berusia 104 tahun 7 bulan itu menjadi salah satu jamaah calon haji (JCH) tertua di Indonesia yang berangkat melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci pada tahun ini.

Lelaki yang sudah lupa hari dan tanggal kelahirannya ini yakin usianya sudah lebih dari satu abad. Hal itu didukung keterangan dari pihak keluarga dengan membandingkan usia anak-cucu.

Kakek yang memiliki satu istri, satu anak dan enam orang cucu ini hanya ingat pernah mengirim berkas ke Kantor Veteran di Jakarta karena lelaki tua ini pernah berjuang di masa kemerdekaan.

Berkas yang pernah dikirim itulah, menurut pihak keluarga yang mungkin masih menyimpan data tanggal dan tahun lahir Jumbri.

H Utuh Hamsi, salah seorang cucu Jumbri, menuturkan keyakinan pihak keluarga bahwa kakek mereka tersebut berusia 104 tahun.

"Memang tidak ada lagi dokumen yang menerangkan tanggal dan tahun kelahiran beliau karena berkasnya sudah hilang, kecuali yang pernah dikirim waktu hendak mengurus status pejuang veteran ke Jakarta," ucap Hamsi.

Namun, tambah dia, berdasarkan ingatan, beliau yakin usianya sudah mencapai 104 tahun. Meski sudah mencapai usia lebih satu abad, namun fisik Jumbri masih terlihat kuat.

Bahkan ketika melaksanakan kegiatan manasik haji, Jumbri mampu menyelesaikan semua jenis latihan fisik yang dimintakan kepadanya.

"Padahal calon haji yang usianya jauh di bawah beliau justru ada yang kelelahan bahkan tidak mampu melakukan aktivitas latihan fisik saat manasik," terang Hamsi.

Ia juga menuturkan, kakek Jumbri yang dikatakan calon haji tertua di Indonesia tahun ini sejak usia remaja sudah biasa bekerja memelihara Kerbau Kalang (jenis kerbau yang hidup di daerah rawa di Kalimantan Selatan, merupakan hewan plasma nuftah dari Kabupaten Hulu Sungai Utara).

Pekerjaannya memelihara kerbau rawa turun temurun dari pihak keluarga. Utuh Hamsi tidak tahu apakah pekerjaan yang digelutinya sejak muda itu yang menyebabkan sang kakek mampu mencapai usia sangat tua seperti sekarang ini.

"Kakek baru sekitar satu tahun terakhir berhenti mengurus ternak kerbaunya," katanya.

Hamsi menuturkan, sepengetahuan dirinya, Sang kakek tidak memiliki amalan atau resep khusus yang membuatnya berumur panjang. Namun dari pihak keluarga kakeknya memang ada yang juga berusia sangat tua seperti kakeknya.

"Mungkin ada unsur keturunan juga karena dari pihak keluarga kakek juga ada yang mencapai usia tua," terangnya.

Selain itu, lanjut Hamsi, kakeknya tidak pernah mengidap penyakit, kecuali pernah satu kali operasi karena penyakit hernia. Di usia tuanya Jumbri tidak mengidap penyakit sebagaimana yang diderita orang saat ini seperti diabetes, kolesterol dan darah tinggi. Bahkan tidak ada pantangan dalam hal makanan.

Seiring rencana keberangkatan ke Tanah Suci, Jumbri telah tiga kali menjalani cek kesehatan. Dua kali di Puskesmas Danau Panggang dan satu kali diperiksa dokter di Rumah Sakit Pambalah Batung Amuntai.

Menurut Hamsi, di rumah sakit kakeknya menjalani rontgen dan cek kesehatan penting lainnya untuk memastikan tidak ada penyakit yang di derita kakek Jumbri.

"Bahkan dokter heran karena di usianya yang lebih 100 tahun, kakek tidak memiliki satu penyakit pun," tuturnya.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014