Oleh Sukarli

Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Seorang ibu rumah tangga berinisial SH, warga Jalan KS Tubun, Banjarmasin Selatan, Kalimantan Selatan, mau bunuh diri saat ditangkap polisi.


"Ibu rumah tangga berusia 36 tahun itu terlibat kasus narkoba jenis sabu," ungkap Kepala Polsek Banjarmasin Selatan Kompol Sarjono melalui Kanitnya Ipda Sugianto, Selasa.

"SH kita tangkap di rumahnya Senin (8/9) karena diduga menyimpan narkoba jenis sabu, saat mau ditangkap itu dia mengancam petugas akan bunuh diri dengan membentangkan sebilah gunting di lengannya," lanjutnya.

Untung saja, ujarnya, polisi dapat merampas gunting yang dipegangnya, yang rencananya mau pelaku sayatan ke urat nadinya dan dia pun dapat diamankan. "Pelaku memang target operasi (TO) kepolisian," katanya.

Ia menerangkan, dari tangan pelaku polisi menyita satu paket sabu yang beratnya sekitar 0,38 gram yang didapatkan bawah kolong rumahnya.

"Polisi sempat kesulitan mencari barang bukti itu. Ketahuannya karena tiba-tiba HP pelaku berbunyi yang diletakkan di bawah kolong rumah, dan di dapati dekat HP-nya itu satu paket sabu," ucapnya.

Saat polisi menemukan barang haramnya itu, lanjutnya, pelaku tiba-tiba berteriak histeris, dan mengambil sebilah gunting untuk mengancam akan bunuh diri. "Untung dia tidak benar-benar mau bunuh diri," katanya.

Kasus tersebut kini masih dalam tahap penyidikan, untuk mengembangkannya lagi, kata perwira polisi itu.

Ketika dengan wartawan, pelaku SH mengaku, takut dipenjara lagi, sebab dia baru lima bulan menghirup udara segar dan saat ini juga sedang mempunyai seorang bayi.

"Saya melakukan ini (terlibat narkoba) karena tidak punya pekerjaan dan tak ada uang," ujarnya lirih.

Menurut dia, suaminya pun saat ini masih di penjara karena terlibat sabu juga, dan dia jadi sebatang kara membanting tulang untuk biaya membesarkan anaknya yang masih kecil. "Dari pada saya keluyuran malam-malam," tuturnya.

  Pelaku mengaku membeli sabu itu dengan seseorang yang diketahui berprofesi sebagai tukang ojek di daerah Kelayan, Banjaramsin Selatan. "Saya beli Rp1,5 juta, tidak di jual, maunya untuk makai sama teman-teman dan ada komisinya," katanya.    

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014