Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan mencari solusi mempertahankan bahasa daerah di tengah pergeseran bahasa daerah yang terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia.
"Kami menggelar Seminar Nasional Bahasa Daerah sebagai upaya mencari solusi mempertahankan bahasa daerah," ujar Ketua Panitia Seminar, Musdalifah di Banjarbaru, Minggu.
Ia mengatakan seminar nasional diselenggarakan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Banjar pada 10-11 September 2014 di Mahligai Sultan Adam Martapura.
Dijelaskan, tema yang diusung dalam seminar yang di gelar selama dua hari itu adalah "Pergeseran Bahasa Daerah dan Solusinya Sebagai Upaya Pemertahanan Bahasa Daerah".
"Makanya, kami mengundang para peneliti dari seluruh Indonesia, para pemerhati, pegiat, pengajar, insan pers, dan pemerintah guna membahas masalah itu," ungkapnya.
Menurut dia, pembicara utama adalah Bupati Banjar Khairul Saleh dan empat pemakalah utama yakni Guru Besar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Prof Dr Praptomo Baryadi.
Kemudian, Guru Besar Universitas Palangkaraya Prof Dr Petrus Poerwadi MS, Dr H Zulkifli MPd dari Universitas Lambung Mangkurat, dan Drs Humaidi MAg dari IAIN Antasari.
"Selain itu, sebanyak dua puluh satu makalah pendamping milik para peneliti dari berbagai daerah di Indonesia juga akan dihadirkan pada seminar tersebut," sebutnya.
Dikatakannya, melalui forum seminar peserta bisa mendiskusikan berbagai hal yang berkaitan dengan pergeseran bahasa daerah di seluruh Indonesia sekaligus mencari solusinya.
"Diperlukan solusi konkrit untuk mencegah bergesernya bahasa daerah akibat perkembangan dan kemajuan jaman sehingga bahasa daerah tetap lestari," katanya.
Ditambahkannya, masyarakat yang berminat menjadi peserta seminar dapat menghubungi sekretariat panitia di Kantor Balai Bahasa Kalsel Jalan Ahmad Yani Km 32,2 Banjarbaru, atau telepon (0511) 4772641.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014
"Kami menggelar Seminar Nasional Bahasa Daerah sebagai upaya mencari solusi mempertahankan bahasa daerah," ujar Ketua Panitia Seminar, Musdalifah di Banjarbaru, Minggu.
Ia mengatakan seminar nasional diselenggarakan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Banjar pada 10-11 September 2014 di Mahligai Sultan Adam Martapura.
Dijelaskan, tema yang diusung dalam seminar yang di gelar selama dua hari itu adalah "Pergeseran Bahasa Daerah dan Solusinya Sebagai Upaya Pemertahanan Bahasa Daerah".
"Makanya, kami mengundang para peneliti dari seluruh Indonesia, para pemerhati, pegiat, pengajar, insan pers, dan pemerintah guna membahas masalah itu," ungkapnya.
Menurut dia, pembicara utama adalah Bupati Banjar Khairul Saleh dan empat pemakalah utama yakni Guru Besar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Prof Dr Praptomo Baryadi.
Kemudian, Guru Besar Universitas Palangkaraya Prof Dr Petrus Poerwadi MS, Dr H Zulkifli MPd dari Universitas Lambung Mangkurat, dan Drs Humaidi MAg dari IAIN Antasari.
"Selain itu, sebanyak dua puluh satu makalah pendamping milik para peneliti dari berbagai daerah di Indonesia juga akan dihadirkan pada seminar tersebut," sebutnya.
Dikatakannya, melalui forum seminar peserta bisa mendiskusikan berbagai hal yang berkaitan dengan pergeseran bahasa daerah di seluruh Indonesia sekaligus mencari solusinya.
"Diperlukan solusi konkrit untuk mencegah bergesernya bahasa daerah akibat perkembangan dan kemajuan jaman sehingga bahasa daerah tetap lestari," katanya.
Ditambahkannya, masyarakat yang berminat menjadi peserta seminar dapat menghubungi sekretariat panitia di Kantor Balai Bahasa Kalsel Jalan Ahmad Yani Km 32,2 Banjarbaru, atau telepon (0511) 4772641.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014