Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Bank Indonesia (BI) Wilayah Kalimantan kembali memberikan pelatihan kepada beberapa perajin dan industri kecil dan menengah di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan untuk meningkatkan kesejahteraan perajin tersebut.


Penekanan pelatihan tersebut adalah bagaimana melakukan pemasaran berbagai produk agar bisa menembus pasar internasional atau ekspor, kata Deputi Kepala Perwakilan BI Wilayah II (Kalimantan) Maurids H Damanik di Banjarmasin, Rabu.

Ia mengatakan, akhir 2015 nanti, Indonesia akan memasuki Komunitas Ekonomi ASEAN (KEA).

Dengan adanya KEA tersebut, selain arus perdagangan yang lebih bebas juga akan terjadi aliran tenaga kerja di antara negara-negara ASEAN.

Misalnya tenaga kerja dari Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand dapat bebas bekerja di Indonesia dan begitu pula sebaliknya.

Dengan semakin bebasnya aliran tenaga kerja tersebut, tambah dia, maka tingkat persaingan di pasar tenaga kerja Indonesia, termasuk di Kalsel ini, akan meningkat.

"Kondisi ini bisa jadi peluang maupun masalah, tergantung bagaimana daya saing tenaga kerja Kalsel dibandingkan dengan negara lain," katanya.

Dengan melihat KEA 2015 sebagai peluang, Kantor Bank Indonesia Wilayah II (Kalimantan) mendorong UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Kalsel untuk dapat ambil bagian sebagai pemain dalam perekonomian. Sehingga, tambah dia, perlunya peningkatan kompetensi UMKM termasuk pekerjanya. Oleh sebab itu, selama 2 hari (27-28 Agustus 2014), Bank Indonesia melatih 30 orang dari UMKM khas Kalsel seperti usaha kain sasirangan, penggosokan batu intan, toko intan dan permata, pengrajin anyaman purun dan ilung, pengrajin arguci, kuliner khas Banjar dan toko pusat oleh-oleh.

"Pelatihan in kami lakukan sebagai bagian dari peningkatan daya saing SDM Kalsel dalam menghadapi KEA 2015, sekaligus menyiapkan UMKM untuk dapat bersaing di tingkat ASEAN,"katanya.

Materi yang diberikan kepada peserta pelatihan tersebut mencakup pelajaran bahasa Inggris, yang merupakan kompetensi yang wajib dimiliki oleh SDM di era globalisasi. Selain itu, peserta juga akan belajar mengenai proses perdagangan luar negeri, termasuk persyaratan dan cara menembus pasar ekspor terutama bagi UMKM.

Di samping itu, sebagai pendukung lancarnya kegiatan usaha, peserta juga akan mempelajari mengenai laporan keuangan sederhana dan bagaimana kiat untuk memberikan pelayanan yang prima.

"Program yang dilakukan oleh Bank Indonesia dalam peningkatan daya saing SDM Kalsel tentu saja sudah disinergikan dengan program peningkatan kualitas tenaga kerja terdidik dari Dinas Pendidikan dan program peningkatan kualitas tenaga kerja terampil dari Dinas Tenaga Kerja", tambah Triatmo Doriyanto, Kepala Divisi Akses Keuangan, UMKM & Komunikasi.

Sebelumnya, Bank Indonesia pernah membahas masalah kesiapan SDM Kalsel menghadapi KEA 2015 dalam berbagai forum dan diskusi. Dari data Badan Pusat Statistik terlihat bahwa penduduk Kalsel yang bekerja mencapai 1,9 juta jiwa dan sebanyak 38 persen bekerja di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan dan perikanan.

Namun demikian, sebagian besar pekerja atau 73,1 persen memiliki pendidikan tingkat dasar (SD-SMP) dan sebanyak 25,8 persen dari pekerja merupakan tenaga produksi, operator dan tenaga kasar. Meskipun pekerja dengan lulusan SMA masih sedikit.

Faktanya, kata dia, justru pengangguran dari lulusan SMA masih paling tinggi. Selain itu, lulusan Diploma dan Universitas yang masih mencari pekerjaan juga menunjukkan angka yang meningkat.

Oleh sebab itu diperlukan langkah tindak lanjut yang harus segera dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja di Kalsel.

Adapun peningkatan kompetensi tenaga kerja tersebut, dapat dibagi ke dalam 3 (tiga) jalur, yaitu, jalur pendidikan formal, yaitu peningkatan kualitas tenaga kerja terdidik. Jalur ini dapat ditempuh sesuai jenjang pendidikan SD-SMP-SMA-D3-Sarjana dst.

  Jalur pendidikan keterampilan, yaitu peningkatan kualitas tenaga kerja terampil. Contohnya dengan memperbanyak balai latihan kerja (BLK), kursus2 otomotif, permesinan, elektronik dan jalur pendidikan pendukung, yaitu peningkatan kualitas tenaga kerja untuk UMKM secara informal.   

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014