Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) Syamsuri Arsyad mengatakan optimistis dan gembira adanya peningkatan ruas jalan Kamawakan ke Malinau, Kecamatan Loksado, karena jalan tersebut akan menjadi alternatif masyarakat dari Kamawakan menuju Malinau.
Ia mengatakan, dengan adanya jalan alternatif ini, warga yang akan menuju Loksado menjadi lebih dekat, dari pada memutar dari Malinau ke Loksado lewat jalan utama jalan Provinsi seperti yang selama ini masyarakat tempuh.
"Peningkatan jalan ini akan lebih memudahkan bagi masyarakat dari Desa Kamawakan menuju Desa Malinau, atau sebaliknya karena jaraknya hanya tiga kilometer, jadi ada pemotongan jarak yang cukup besar," katanya, dalam keterangan saat melakukan monitoriting dan evaluasi, Jum'at (10/9).
Baca juga: Jaga perputaran ekonomi HSS, Wabup ingin pastikan tukang dari warga lokal
Dijelaskan dia, pihaknya bersama tim melakukan monitoring proyek-proyek fisik yang ada di Kabupaten HSS, pertama diawali dari melihat pembangunan jembatan di Desa Loklahung.
"Banyak pertanyaan dari masyarakat yang disampaikan kepada Pemkab HSS, apakah benar-benar ingin dikerjakan atau tidak, jadi pihaknya ingin memastikan bahwa proyek itu sedang berjalan dan untuk rangka besi jembatan dikerjakan di pabrik yang adanya di Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Prosesnya ada yang berjalan sudah 60 persen, nantinya kalau sudah selesai dan dikirim tinggal dilakukan pemasangan, dan pihaknya ingin memastikan kepada masyarakat yang selama ini bertanya-tanya, Jembatan Loklahung dalam waktu segera akan dipasang, dan bronjong yang sudah 100 persen.
Baca juga: Wabup HSS harapkan pengerjaaan infrastruktur tepat waktu
Monev pelaksanaan pembangunan di Kecamatan Loksado tersebut diawali dari Pembangunan Jembatan Loklahung, kemudian perkuatan tebing dengan Pasang Bronjong di Desa Loksado, dan berakhir di Desa Malinau berupa Peningkatan Jalan dari Desa Kamawakan menuju Desa Malinau.
Turut mendampingi wabup, bersama Staf Ahli Setda HSS, Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah HSS, Kasubag Pengadaan Barang dan Jasa Setda HSS dan perwakilan dari Bidang Bina Marga Dinas PUTR.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Ia mengatakan, dengan adanya jalan alternatif ini, warga yang akan menuju Loksado menjadi lebih dekat, dari pada memutar dari Malinau ke Loksado lewat jalan utama jalan Provinsi seperti yang selama ini masyarakat tempuh.
"Peningkatan jalan ini akan lebih memudahkan bagi masyarakat dari Desa Kamawakan menuju Desa Malinau, atau sebaliknya karena jaraknya hanya tiga kilometer, jadi ada pemotongan jarak yang cukup besar," katanya, dalam keterangan saat melakukan monitoriting dan evaluasi, Jum'at (10/9).
Baca juga: Jaga perputaran ekonomi HSS, Wabup ingin pastikan tukang dari warga lokal
Dijelaskan dia, pihaknya bersama tim melakukan monitoring proyek-proyek fisik yang ada di Kabupaten HSS, pertama diawali dari melihat pembangunan jembatan di Desa Loklahung.
"Banyak pertanyaan dari masyarakat yang disampaikan kepada Pemkab HSS, apakah benar-benar ingin dikerjakan atau tidak, jadi pihaknya ingin memastikan bahwa proyek itu sedang berjalan dan untuk rangka besi jembatan dikerjakan di pabrik yang adanya di Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Prosesnya ada yang berjalan sudah 60 persen, nantinya kalau sudah selesai dan dikirim tinggal dilakukan pemasangan, dan pihaknya ingin memastikan kepada masyarakat yang selama ini bertanya-tanya, Jembatan Loklahung dalam waktu segera akan dipasang, dan bronjong yang sudah 100 persen.
Baca juga: Wabup HSS harapkan pengerjaaan infrastruktur tepat waktu
Monev pelaksanaan pembangunan di Kecamatan Loksado tersebut diawali dari Pembangunan Jembatan Loklahung, kemudian perkuatan tebing dengan Pasang Bronjong di Desa Loksado, dan berakhir di Desa Malinau berupa Peningkatan Jalan dari Desa Kamawakan menuju Desa Malinau.
Turut mendampingi wabup, bersama Staf Ahli Setda HSS, Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah HSS, Kasubag Pengadaan Barang dan Jasa Setda HSS dan perwakilan dari Bidang Bina Marga Dinas PUTR.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020