Pelaihari, (Antaranews Kalsel) - Masyarakat Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, kesulitan mendapatkan air bersih kecuali mereka harus membeli seharga Rp5 ribu/jireken isi 40 liter.

Camat Kurau Ferhad Norallah mengemukakan itu, di Pelaihari, ibu kota Tanah Laut (Tala), sekitar 65 kilometer timur Banjarmasin, Kamis, seraya berharap, agar pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat menyikapi masalah tersebut.

Ia mengungkapkan, sumur bor yang dibuatkan pemerintah daerah dan air sungai yang ada tidak bisa digunakan sebagai sumber air bersih untuk minum dan memasak.

Menurut camat, kalau tidak membeli air bersih, maka masyarakat tidak bisa memasak dan mendapatkan air minum, sementara sumur dan sungai yang ada hanya digunakan masyarakat untuk mandi dan cuci pakaian saja.

"Alternatif  lain yang dlilakukan masyarakat Kecamatan Kurau untuk bisa mendapatkan air bersih, kecuali dengan cara membeli," ungkapnya.

Sebagai contoh warga Desa Maluka Baulin yang jaraknya cukup jauh dari sumber mata air di desa itu jernih seperti air pegunungan, terangnya.

Ia mengatakan, permasalahan kesulitan air bersih tersebut sudah berulang kali mengungkapkan dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) kabupaten, namun hingga saat ini tidak pernah direalisasikan permintaan masyarakat itu.

"Permasalahan ini tidak henti-hentinya kita sampaikan ke Musrenbang kabupaten, namun tidak ada titik terang. Padahal masyarakat Kecamatan Kurau sangat memerlukan kebutuhan dasar tersebut," tegasnya.

Menurut dia, dengan adanya sumber air bersih di Desa Maluka Baulin, pemkab bisa membuatkan pipa menuju Kecamatan Kurau dan Kecamatan Bumi Makmur, bahkan kecamatan tetangga di Kabupaten Banjar, Kalsel, yaitu Beruntung Baru.

"Pipanisasi air bersih dari Desa Maluka Baulin tentunya dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), sehingga pembagian air bersih ke tiga kecamatan bisa berjalan dengan baik," sarannya.

"Dengan peran PDAM, sehingga masyarakat tidak lagi harus menempuh jarak yang jauh untuk mendapatkan air bersih atau membeli sebesar Rp5 ribu/jireken (isi 40 liter)," tandasnya.

Ia berpendapat, kalau permasalahan itu terus menerus dibiarkan begitu saja, tentunya merugikan masyarakat Kecamatan Kurau dan Kecamatan Bumi Makmur, karena tidak bisa menikmati air bersih sebagai kebutuhan dasar.

"Masyarakat Kecamatan Kurau khususnya sangat mengharapkan Pemkab Tala membangunkan instalasi air bersih di daerah mereka," demikian Ferhad Nurallah. ***3***



(T.KR-SHN/B/M009/M009) 14-08-2014 21:49:23

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014