Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, terus berupaya meningkatakan kesejahteraan masyarakat "Bumi Bersujud" di bidang perikanan dengan membagikan mesin kapal kepada nelayan.
Plt Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu Yulian Herawati, di Batulicin Rabu, mengatakan, sebanyak 24 unit mesin kapal dengan ukuran 24 PK yang diterima para nelayan di Desa Gusunge dan Betung.
"Secara bertahap, pemerintah daerah melalui Dinas Perikanan terus memberikan bantuan berupa mesin kapal, mesin ketinting, alat tangkap rempa millenium dan gill net kepada nelayan kecil sesuai anggaran yang dialokasukan dari APBD," ujaranya.
Dia mengatakan, program tersebut akan terus berlanjut namun akan diprioritaskan bagi para nelayan yang belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Dengan adanya bantuan dari pemerintah, kini pendapatan para nelayan mulai meningkat dibandingkan pada periode periode sebelumnya.
Produksi perikanan tangkap pada periode Januari-Juni 2020 berdasarkan data statistik dinas perikanan mencapai 23.659,73 Ton. Sedangkan data dari PPI jumlah ikan yang dikirim keluar daerah pada periode Januari-Jun 2020 mencapai 1.642,8 Ton.
Yang menjadi kendala selam ini bagi pera nelayan adalah harga ikan laut menurun drastis, bahkan ada yang tidak bisa menjual dikarenakan ditutupnya ekspor ke beberapa negara dan diberlakukannya lockdown dibeberapa daerah saat terjadi Pandemi COVID-19.
Untuk mengatasi hal tersebut maka pemerintah daerah sejak Mei-Juni 2020 secara berlahan ekspor ikan laut mulai dibuka.
"Bahkan Presiden Republik Indonsia Joko Widodo mendukung atas kebijakan tersebut, dan presiden juga meminta agar pemerintah daerah dapat memprioritaskan ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Plt Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu Yulian Herawati, di Batulicin Rabu, mengatakan, sebanyak 24 unit mesin kapal dengan ukuran 24 PK yang diterima para nelayan di Desa Gusunge dan Betung.
"Secara bertahap, pemerintah daerah melalui Dinas Perikanan terus memberikan bantuan berupa mesin kapal, mesin ketinting, alat tangkap rempa millenium dan gill net kepada nelayan kecil sesuai anggaran yang dialokasukan dari APBD," ujaranya.
Dia mengatakan, program tersebut akan terus berlanjut namun akan diprioritaskan bagi para nelayan yang belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Dengan adanya bantuan dari pemerintah, kini pendapatan para nelayan mulai meningkat dibandingkan pada periode periode sebelumnya.
Produksi perikanan tangkap pada periode Januari-Juni 2020 berdasarkan data statistik dinas perikanan mencapai 23.659,73 Ton. Sedangkan data dari PPI jumlah ikan yang dikirim keluar daerah pada periode Januari-Jun 2020 mencapai 1.642,8 Ton.
Yang menjadi kendala selam ini bagi pera nelayan adalah harga ikan laut menurun drastis, bahkan ada yang tidak bisa menjual dikarenakan ditutupnya ekspor ke beberapa negara dan diberlakukannya lockdown dibeberapa daerah saat terjadi Pandemi COVID-19.
Untuk mengatasi hal tersebut maka pemerintah daerah sejak Mei-Juni 2020 secara berlahan ekspor ikan laut mulai dibuka.
"Bahkan Presiden Republik Indonsia Joko Widodo mendukung atas kebijakan tersebut, dan presiden juga meminta agar pemerintah daerah dapat memprioritaskan ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020