Kepala Bidang (Kabid) Bina Perdagangan Daerah, Dinas Perdagangan Hulu Sungai Selatan (HSS), Amelia Budhiarti, berdasarkan pemantauan di lapangan, saat ini untuk harga eceran LPG 3 kg di HSS terendah Rp20 ribu dan paling mahal mencapai Rp26 ribu.
Ia mengatakan, mahalnya LPG 3 kg di beberapa daerah di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) membuat Dinas Perdagangan Kabupaten HSS terus melakukan pemantauan rutin, mengantisipasi terjadi kejadian yang sama.
"Kami rutin melakukan pemantauan kepada agen LPG dan pedagang eceran, dan memang ada daerah tertentu yang mengalami kenaikan harga, dan sampai hari ini Jum'at (4/9) untuk harga terpantau tetap stabil," katanya, dalam keterangan.
Baca juga: LPG di Kalsel langka, Pertamina diharapkan terapkan satu desa satu pangkalan
Dijelaskan dia, sesuai dengan standar Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp 18.000 per tabung, kenaikan harga juga dipicu pasokan LPG 3 kg dari Pertamina sempat kosong beberapa hari, namun hari ini sudah lancar dan kembali normal.
Apabila ada kenaikan harga, pihaknya berencana akan bekerja bersama pihak terkait dengan melakukan operasi pasar, operasi pasar ini menyediakan barang yang langka dengan harga distributor atau lebih murah, agar harga lebih stabil.
Adapun, berdasarkan keterangan dari salah satu pengecer gas di Kandangan, Kecamatan Kandangan, saat ini menjual LPG 3 kg kepada pelanggan dengan harga Rp 23.000 per tabung, menurutnya harga ini normal karena ada biaya angkut dan dibanding daerah lain ini lebih murah.
Baca juga: Harga daging ayam ras di HSS masih terpantau tinggi
Sebelumnya, Anggota DPR RI dari Fraksi PPP, H Syaifullah Tamliha, mengatakan untuk mengatasi kelangkaan ini, diharapkan PT Pertamina konsisten dengan menerapkan kebijakan One Villege One Outlet (OVOO) atau satu desa satu pangkalan.
"Pertamina dalam distribusi, hendaknya memberikan kouta kepada agen berdasarkan pada banyak, dan sedikitnya jumlah pangkalan yang dimilikinya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Ia mengatakan, mahalnya LPG 3 kg di beberapa daerah di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) membuat Dinas Perdagangan Kabupaten HSS terus melakukan pemantauan rutin, mengantisipasi terjadi kejadian yang sama.
"Kami rutin melakukan pemantauan kepada agen LPG dan pedagang eceran, dan memang ada daerah tertentu yang mengalami kenaikan harga, dan sampai hari ini Jum'at (4/9) untuk harga terpantau tetap stabil," katanya, dalam keterangan.
Baca juga: LPG di Kalsel langka, Pertamina diharapkan terapkan satu desa satu pangkalan
Dijelaskan dia, sesuai dengan standar Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp 18.000 per tabung, kenaikan harga juga dipicu pasokan LPG 3 kg dari Pertamina sempat kosong beberapa hari, namun hari ini sudah lancar dan kembali normal.
Apabila ada kenaikan harga, pihaknya berencana akan bekerja bersama pihak terkait dengan melakukan operasi pasar, operasi pasar ini menyediakan barang yang langka dengan harga distributor atau lebih murah, agar harga lebih stabil.
Adapun, berdasarkan keterangan dari salah satu pengecer gas di Kandangan, Kecamatan Kandangan, saat ini menjual LPG 3 kg kepada pelanggan dengan harga Rp 23.000 per tabung, menurutnya harga ini normal karena ada biaya angkut dan dibanding daerah lain ini lebih murah.
Baca juga: Harga daging ayam ras di HSS masih terpantau tinggi
Sebelumnya, Anggota DPR RI dari Fraksi PPP, H Syaifullah Tamliha, mengatakan untuk mengatasi kelangkaan ini, diharapkan PT Pertamina konsisten dengan menerapkan kebijakan One Villege One Outlet (OVOO) atau satu desa satu pangkalan.
"Pertamina dalam distribusi, hendaknya memberikan kouta kepada agen berdasarkan pada banyak, dan sedikitnya jumlah pangkalan yang dimilikinya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020