Sleman, (Antaranews Kalsel) - Wilayah Kalasan, Kabupaten Sleman, yang selama ini dikenal dengan sejumlah objek wisata peninggalan purbakala berupa bangunan candi, kini semakin menarik dengan diluncurkannya Dusun Bendan, Tirtomartani sebagai sentra wisata kuliner Ayam Goreng Kalasan.


Peluncuran Kawasan Wisata Kuliner Ayam Goreng Kalasan ini ditandai dengan Kirab Budaya dua Gunungan Ayam Goreng yang diarak keliling kampung setempat dengan mengambil start dan finish di kawasan objek wisata Sejarah Purbakala Candi Sari Kalasan, Minggu.

"Ini sangat mendukung pariwisata di Kabupaten Sleman. Di wilayah barat (Kecamatan Godean) terdapat wisata kuiner Belut Goreng dan di sini ayam goreng," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Ayu Laksmidewi.

Gunungan biasanya terbuat dari buah-buahan atau sayuran berupa hasil bumi seperti kacang panjang, jagung, pagi, ketela, dan aneka makanan palawija lain.

Namun yang berbeda dilakukan warga Bendan, Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ini terbuat dari sekitar 500 ekor ayam goreng siap hidang yang disusun dengan pola kerucut meneyerupai gunung.

Ayam goreng itu dibungkus dengan plastik agar terhindar dari debu saat arak-arakan berlangsung.

Dalam arak-arakan itu juga terdapat replika ayam jago berukuran raksasa. Terdapat seorang penunggang kuda memimpin arak-arakan berlangsung.

"Gunungan ayam goreng ini tidak diperebutkan untuk warga sekitar. Nanti diambil satu-satu kemudian dimakan bersama-sama," kata Kepala Desa Tirtomartani, Kalasan  Danang Kristiawan.

Menurut dia, terdapat 35 kepala keluarga di Dusun Bendan yang mengembangkan usaha penjualan ayam goreng yang tergabung dalam satu kelompok.

"Di tengah kampung terdapat situs peninggal purbakala, yakni Candi Sari," katanya.

Sedangkan Ayu Laksmidewi menambahkan ayam goreng ini bisa menjadi icon wisata kuliner selain Candi Sari.

"Ini bisa menjadi icon dunia pariwisata, ada wisata Ayam Goreng Kalasan di Candi Sari Kalasan. Ciri khas Candi Sari ya ada ayam gorengnya. Kami harapkan potensi wisata ini bisa terkewnal sampai ke internasional," katanya.

Kepala Dusun Bendan Sigit Wahyudi, Kepala Dusun Bendan, mengaku sedikitnya ada 500 ayam yang setiap harinya diolah menjadi ayam goreng Kalasan.

"Jumlah itu akan meningkat selama ada pemesanan dari pihak lain. Ayam goreng disini bukan ayam sayur (bloiler), tapi ayam kampung dan ayam merah (ayam petelur)," katanya./e

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014