Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Perusahaan tambang bijih besi PT. Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO), menyuguhkan sebuah film inspiratif berjudul "Cahaya Dari Timur", bagi masyarakat Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Human Resources Development PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) ID Ketut Dharmaja, Kamis mengatakan, selain untuk hiburan, pemutaran film cahaya dari timur tersebut juga untuk menginspirasi masyarakat, khususnya anak-anak di Kotabaru, agar bisa lebih maju dalam menyongsong hidup ini.
"Rencananya, film akan diputar di Taman Siring Laut Kotabaru pada 15 Agustus, dan Pulau Sebuku 17 Agustus. Sekaligus memeriahkan tujuh belasan di Kotabaru," terangnya.
Dikatakan, selain memutar film, SILO juga akan menghadirkan aktor utama sekaligus sebagian tim work film Cahaya Dari Timur, untuk berdialog dengan masyarakat Kotabaru dan di lingkungan perusahaan.
Perusahaan Silo yang peduli terhadap terciptanya Sumber Daya Manusia Kotabaru yang berkualitas itu berharap, dengan diputarnya film tersebut, diharapkan, tumbuh semangat baru bagi putra-putri Kotabaru apapun peranya, untuk membangun daerah agar bisa lebih maju dari daerah lain.
Sementara itu, diperoleh informasi, film Cahaya Dari Timur: Beta Maluku merupakan film pertama dari rangkaian proyek Cahaya Dari Timur, sebuah upaya memberi ruang lebih banyak untuk kisah-kisah inspiratif dari Indonesia Timur.
Cahaya dari Timur: Beta Maluku berkisah tentang perjuangan Sani Tawainella (diperankan Chicco Jerikho), seorang pesepak bola yang memutuskan pulang kampung setelah gagal merintis karir profesional dan menghidupi keluarga dengan mengojek.
Di tengah situasi konflik agama yang terjadi di Maluku, Sani berkeinginan menyelamatkan anak-anak di kampungnya melalui sepak bola. Di antara kesulitan hidup dan pilihan antara keluarga atau sepak bola, Sani ditugaskan membawa timnya mewakili Maluku di kejuaraan nasional.
Keputusan Sani membaurkan anak-anak yang berbeda agama dalam satu tim menyebabkan perpecahan. Sani di hadapkan dengan trauma kegagalan masa lalu dan kesempatan untuk membawa cerita baik bagi Maluku.
Diangkat dari kisah nyata, Film Cahaya Dari Timur: Beta Maluku sejak awal mengambil pilihan untuk menghadirkan gambaran kondisi yang sebenarnya berdasarkan cerita. Pendekatan sosial budaya dan akurasi fakta menjadi elemen penting dalam pengerjaan film ini.
Keunikan Film Cahaya Dari Timur: Beta Maluku terletak pada keputusan untuk menggunakan dialek Ambon dalam keseluruhan film dan dipilihnya aktor-aktor muda berbakat asli Maluku untuk mengisi peran anak-anak yang ada.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, manajemen PT. Silo juga melakukan peremajaan terumbu karang dengan teknik replantasi (memotong terumbu karang dan menanamnya kembali), di Pulau Manti dan Gosong Bangau.
Terumbu karang di dua tempat, yakni di Pulau Manti dan Gosong Bangau, kondisinya parah, sehingga perlu dilakukan peremajaan.
Selain trumbu karang, Silo juga membangun tempat penangkaran rusa sambar di kawasan hutan meranti putih di Sebelimbingan, Pulaulaut Utara, Kotabaru.
Penangkaran rusa tersebut merupakan dukungan perusahaan terhadap program pemerintah yang akan menjadi kawasan hutan meranti putih, sebagai kawasan eko wisata.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014
Human Resources Development PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) ID Ketut Dharmaja, Kamis mengatakan, selain untuk hiburan, pemutaran film cahaya dari timur tersebut juga untuk menginspirasi masyarakat, khususnya anak-anak di Kotabaru, agar bisa lebih maju dalam menyongsong hidup ini.
"Rencananya, film akan diputar di Taman Siring Laut Kotabaru pada 15 Agustus, dan Pulau Sebuku 17 Agustus. Sekaligus memeriahkan tujuh belasan di Kotabaru," terangnya.
Dikatakan, selain memutar film, SILO juga akan menghadirkan aktor utama sekaligus sebagian tim work film Cahaya Dari Timur, untuk berdialog dengan masyarakat Kotabaru dan di lingkungan perusahaan.
Perusahaan Silo yang peduli terhadap terciptanya Sumber Daya Manusia Kotabaru yang berkualitas itu berharap, dengan diputarnya film tersebut, diharapkan, tumbuh semangat baru bagi putra-putri Kotabaru apapun peranya, untuk membangun daerah agar bisa lebih maju dari daerah lain.
Sementara itu, diperoleh informasi, film Cahaya Dari Timur: Beta Maluku merupakan film pertama dari rangkaian proyek Cahaya Dari Timur, sebuah upaya memberi ruang lebih banyak untuk kisah-kisah inspiratif dari Indonesia Timur.
Cahaya dari Timur: Beta Maluku berkisah tentang perjuangan Sani Tawainella (diperankan Chicco Jerikho), seorang pesepak bola yang memutuskan pulang kampung setelah gagal merintis karir profesional dan menghidupi keluarga dengan mengojek.
Di tengah situasi konflik agama yang terjadi di Maluku, Sani berkeinginan menyelamatkan anak-anak di kampungnya melalui sepak bola. Di antara kesulitan hidup dan pilihan antara keluarga atau sepak bola, Sani ditugaskan membawa timnya mewakili Maluku di kejuaraan nasional.
Keputusan Sani membaurkan anak-anak yang berbeda agama dalam satu tim menyebabkan perpecahan. Sani di hadapkan dengan trauma kegagalan masa lalu dan kesempatan untuk membawa cerita baik bagi Maluku.
Diangkat dari kisah nyata, Film Cahaya Dari Timur: Beta Maluku sejak awal mengambil pilihan untuk menghadirkan gambaran kondisi yang sebenarnya berdasarkan cerita. Pendekatan sosial budaya dan akurasi fakta menjadi elemen penting dalam pengerjaan film ini.
Keunikan Film Cahaya Dari Timur: Beta Maluku terletak pada keputusan untuk menggunakan dialek Ambon dalam keseluruhan film dan dipilihnya aktor-aktor muda berbakat asli Maluku untuk mengisi peran anak-anak yang ada.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, manajemen PT. Silo juga melakukan peremajaan terumbu karang dengan teknik replantasi (memotong terumbu karang dan menanamnya kembali), di Pulau Manti dan Gosong Bangau.
Terumbu karang di dua tempat, yakni di Pulau Manti dan Gosong Bangau, kondisinya parah, sehingga perlu dilakukan peremajaan.
Selain trumbu karang, Silo juga membangun tempat penangkaran rusa sambar di kawasan hutan meranti putih di Sebelimbingan, Pulaulaut Utara, Kotabaru.
Penangkaran rusa tersebut merupakan dukungan perusahaan terhadap program pemerintah yang akan menjadi kawasan hutan meranti putih, sebagai kawasan eko wisata.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014