Pertumbuhan koperasi di Tabalong terus tergerus karena harus bersaing dengan layanan jasa keuangan maupun rentenir yang cukup marak di 'Bumi Saraba Kawa' ini.

Kepala Seksi Pengawasan dan Pemeriksaan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Tabalong, Milawati mengatakan hingga saat ini ada 42 koperasi yang mati suri atau tidak aktif lagi.

"Hanya 60 koperasi yang masih aktif dan 42 koperasi tak lagi melakukan aktifitasnya," jelas Milawaty.

Sejumlah koperasi usaha simpan pinjam juga banyak yang mati selain karena maraknya rentenir juga adanya program kredit Gerbang Emas dengan bunga nol persen.

Dinas Koperasi UKM setempat pun terus mengupayakan penyehatan kembali koperasi yang mati suri melalui pembinaan oleh Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL).

"Sebelumnya PPKL kita beri pelatihan terkait pembinaan koperasi dan pengolahan data penilaian," jelas Milawaty.

Untuk  koperasi yang aktif ini dilihat dari aktivitas koperasi tersebut yakni minimal melaksanakan Rapat Akhir Tahun (RAT) selama dua tahun berturut - turut.

Terpisah Ketua Pengawas Koperasi Banua Bauntung Kabupaten Tabalong Panji Sucahyo Putra mengatakan program kredit Gerbang Emas dengan bunga nol persen menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk mendapatkan pinjaman.

"Sekarang masyarakat punya banyak pilihan untuk mendapatkan kredit dan koperasi sendiri hanya memberikan pinjaman bagi anggotanya," jelas Panji.

Jika sejumlah koperasi mati suri, Panji mengaku Koperasi Banua Bauntung masih bisa eksis dengan jumlah anggota mencapai 118 orang.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020