Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina menghadiri tradisi membuat bubur Asyura yang biasa dilaksanakan setiap 10 Muharam atau lebih dikenal hari Asyura.

H Ibnu Sina yang hadir dengan istri hadir pada pembuatan bubur Asyura atau bubur yang diolah dengan menggunakan 40 jenis rempah-rempah tersebut di Komplek Banua Anyar Permai, Banjarmasin Timur, Sabtu.

Ibnu Sina menyatakan, tradisi membuat bubur Asyura pada setiap 10 Muharam sudah menjadi turun temurun di kalangan masyarakat Banjarmasin, di mana banyak menyimpan makna yang penuh hikmah terkandung dalam tradisi ini.

"Yang pasti memupuk kebersamaan dan gotong royong dalam tradisi ini," ujarnya.

Dia berharap, dalam kegiatan bagi-bagi makanan bubur Asyura dan menyantuni anak yatim pada 10 Muharam 1442 Hijriah ini menjadi berkah untuk semua.

"Terlebih di masa pandemi COVID-19 ini, moga semua dihindarkan dari bahaya," paparnya.

Namun yang pasti, kata Ibnu Sina, warga dalam melaksanakan tradisi ini untuk terus waspada akan bahaya penyebaran virus corona, hingga semuanya harus mentaati protokol kesehatan, utamanya selalu pakai masker dan cuci tangan pakai sabun.

Sementara itu, panitia pembuat bubur Asyura di komplek Banua Anyar Permai, Ibu Mahrita menyatakan, tradisi membuat bubur Asyura ini sudah setiap tahun dilaksanakan masyarakatnya.

"Tahun ini kita buat 20 liter beras, dicampur 40 jenis rempah atau sayuran, dari sayur kacang-kacangan, kangkung, terong, tahu dan tempe," ujarnya.

Menurut dia, seluruhnya akan dibagi-bagikan ke masyarakat, di mana banyak orang yang berpuasa di hari ini.

Anggota DPRD Kota Banjarmasin Hilyah Aulia mengatakan, sebagai masyarakat di sana, kegiatan ini juga bertujuan menjalin erat kebersamaan dan silaturahmi.

"Kami sangat berterima kasih kepada wali kota yang menyempatkan diri hadir dalam acara ini," ujar politisi PKB tersebut.

Dia berharap, banyak berkah yang didapat dari kegiatan ini, apalagi banyak anak yatim piatu yang juga hadir.
 

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020