Bupati Banjar Khalillurrahman ikuti rapat koordinasi gubernur dan bupati/ wali kota se-Indonesia secara virtual melalui video conference di Command Center Barokah, pendopo Bupati Banjar, Martapura.

Bupati mengikuti video conference, Kamis didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjar Irwan Kumar pada rakor yang dipimpin Menkopolhukam  Mahfud MD dan Mendagri Tito Karnavian. 

Bertindak sebagai narasumber pada rakor yakni Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)  Alexander Marwata.

Kemudian, Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Bahrullah Akbar, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman dan beberapa narasumber lainnya yang hadir pada rakor tersebut. 

Gubernur dan bupati/wali kota se-Indonesia menyimak seksama paparan dan arahan terkait mengenai langkah-langkah pemulihan ekonomi dan kesiapan adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi COVID-19. 

Selain itu juga dibahas persoalan dan dampak pandemi COVID-19 antara lain sinkronisasi upaya pencegahan dan percepatan penanganan virus corona yang terjadi di Indonesia rata-rata grafik persentasinya semakin naik.

Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan hal-hal yang harus dipersiapkan pemerintah daerah dalam menghadapi masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di tengah pandemi virus mematikan itu. 

"Kita tidak bisa memprediksi kapan COVID-19 berakhir. Jika kita tidak siap, maka masalah-masalah sosial pasti akan timbul sehingga harus mampu dicegah disamping penanganan lebih lanjut," ucapnya. 

Ditambahkan, sejumlah negara melaporkan penurunan ekonomi, bahkan sebagian mengalami resesi akibat COVID-19 dan resesi dianggap bagian yang tak terhindarkan dari siklus perekonomian suatu negara.

Sementara, Mendagri Tito Karnavian mengatakan penekanan penanganan COVID-19 oleh Presiden Joko Widodo kepada kepala daerah yakni memberi 
kontribusi untuk mengendalikan daerahnya agar terhindar virus itu. 

"Kepala daerah harus memberikan kontribusi mengendalikan penyebaran COVID-19 dengan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak (3M) dan 3T yakni testing, tracing, dan treatment yang dilakukan pemerintah," kata dia. 

Diharapkan, semua daerah hendaknya bersama-sama memerangi COVID-19 sehingga selesai dan terealisasi serta semua akses baik perekonomian, pendidikan dan keagamaan sehingga kembali pulih dan berjalan normal.

"Soal vaksin atau obat virus Corona pemerintah Indonesia sedang riset hingga bisa mendapatkan melalui uji laboraturium serta keabsahannya bisa diberikan untuk pengobatan pasien COVID-19 itu," katanya. 
 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020