Kotabaru,  (Antaranews Kalsel)- Pemerintah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, membangun tiga pelabuhan yang representatif senilai Rp50 miliar untuk membuka daerah terisolasi dan mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.

Kepala Dinas Perhubungan Kotabaru Sugian Noor di Kotabaru, Kamis mengatakan, pemerintah pusat anggaran 2014 ini menggelontorkan dana pembangunan tiga pelabuhan di Kotabaru.

"Tiga pelabuhan tersebut, Pelabuhan Matasirih, Pelabuhan Pulau Sebuku, dan Pelabuhan Marabatuan," katanya.

Sebelumnya, Pemkab Kotabaru sudah merencanakan pembangunan tiga pelabuhan tersebut, namun karena sesuatu hal, sehingga pembangunan tersebut terjadi stagnan dan kini kembali dilanjutkan.

Selain itu, pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan juga akan melanjutkan pembangunan pelabuhan penyeberangan Pulau Sebuku-Teluk Gosong, Pulaulaut Timur.

"Syaratnya, pemerintah daerah harus membangun jalan akses dari permukiman menuju pelabuhan penyeberangan dengan dana APBD Kotabaru," terangnya.

Sebelumnya, Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani, Kotabaru berencana membangun pelabuhan khusus peti kemas untuk mendukung program kawasan ekonomi strategis di Kotabaru.

"Pelabuhan Selaru akan kita rencanakan untuk pelabuhan peti kemas, yang dilengkapi dengan infrastruktur lainnya," katanya.

Menurut Bupati, Selaru memiliki lokasi yang strategis untuk pelabuhan peti kemas, mengingat sampai saat ini pengiriman barang dari dan keluar Kotabaru masih menggunakan pelabuhan petikemas di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu.

Meskipun dekat jarak Kotabaru dengan Tanah Bumbu, arus pengiriman barang dari Batulicin-Kotabaru atau sebaliknya memerlukan waktu cukup lama yakni, sekitar tujuh hari atau sepekan.

Selain menghemat waktu, dengan dibangunnya pelabuhan petikemas di Kotabaru, harga barang yang dijual di pasar-pasar harian dan pasar tradisional di Kotabaru juga bisa lebih murah.

Mendukung program tersebut, Pemkab Kotabaru akan melengkapi sarana infrastruktur, seperti jalan menuju dan di lokasi pelabuhan dengan sarana yang memadai.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014