Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), H Syaifullah Tamliha, mengatakan masih memungkinkannya perubahan sikap politik PPP dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). 

Ia mengatakan, apabila memperhatikan peta politik jelang Pilgub Kalsel tahun 2020 ini, bahkan bukan tidak mungkin muncul poros baru atau ketiga dari pasangan yang calon yang ada, memunculkan pasangan baru yang diusung PPP bersama partai koalisi lainnya, seperti PDIP.

"PDIP sebagai salah pemilik suara dominan di parlemen Kalsel dengan delapan kursi, masih belum juga menentukan sikap dan arah dukungannya di Pilgub Kalsel," katanya, saat memberikan keterangan melalui sambungan telepon, Sabtu (22/8) sore. 

Dijelaskan dia, dari jumlah kursi yang dimiliki PPP dan PDIP di Kalsel yaitu masing-masing tiga dan delapan kursi, memungkinkan jika koalisi ini membentuk poros baru dengan mengusung pasangan calon sendiri di Pilgub Kalsel dengan syarat minimal dukungan 11 kursi partai politik.

Baca juga: Ansor Ramadan : LKKD III DPC PPP HST wahana silaturrahmi dan pengkaderan

Dan selama pendaftaran calon kepala daerah dan wakil kepala daerah pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2020 belum dibuka secara resmi, maka koalisi partai politik masih bersifat cair dan apalagi menjelang saat-saat paling menentukan atau "injury time".

Peluang koalisi PPP dengan PDIP di Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel masih terbuka, di samping pihaknya sendiri belum melihat Surat Keputusan (SK) DPP PPP untuk pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel, Denny-Difriadi.

"Berkoalisi dengan PDIP khususnya di tingkat pusat bukan menjadi hal baru bagi PPP, karena kami sudah terbiasa berkoalisi di tingkat pusat, termasuk dengan PDIP yang mengusung Presiden Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) lalu," katanya, yang juga anggota DPR RI dari Fraksi PPP. 

Menurut dia, PPP sebagai partai politik juga tentu berupaya maksimal agar bisa mencalonkan kadernya sendiri dalam Pilgub Kalsel 2020, yang dinilai memenuhi keinginan dan bisa menyerap aspirasi masyarakat di Kalsel.

Baca juga: Ingin menangi Pilkada Kalsel, Denny Indrayana disarankan gandeng Habib Ali Khaidir Alkaff

Pihaknya pun tidak ingin disebut sebagai partai yang miskin kader, karena PPP memiliki banyak kader untuk calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, baik yang berada di struktur atau non struktur, termasuk Habib Ali Khaidir Alkaff. 

Sekretaris DPD PDIP Provinsi Kalsel, M Syaripuddin, mengatakan pihaknya saat ini masih menunggu hasil keputusan resmi dari DPP PDIP untuk arah dukungan partai dalam Pilgub Kalsel yang digelar bulan Desember 2020 mendatang.

Ada dua nama yang telah mengikuti uji kepatutan dan kelayakan terhadap dua nama calon kepala daerah Kalsel oleh DPP PDIP, yakni petahana Gubernur Kalsel dari Partai Golkar, H Sahbirin Noor, dan kader PDIP, H Rosehan Noor Bahri, yang saat ini menjabat anggota DPRD Kalsel.

Diketahui sebelumnya, dalam deklarasi pasangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel, Denny-Difriadi, di Kota Banjarbaru, PPP diwakili Sekretaris DPW PPP Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), H Asbullah, menghadiri moment deklarasi koalisi tersebut.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020