Amuntai, Kalsel, (Antaranews Kalsel) - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan, menggelar operasi pasar minyak tanah guna mencegah melambungnya harga bahan bakar tersebut di tingkat konsumen.


Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan HSU Redhani Effendi, di Amuntai, Selasa mengatakan, camat dan kepala desa harus mengawasi langsung operasi pasar, agar harga jual minyak tanah tidak jauh dari harga jual pertamina.

"Sebenarnya harga jual minyak tanah pada operasi pasar ini sudah cukup murah dibanding harga di eceran yang sudah mencapai Rp8 ribu-Rp10 ribu per liter," ujarnya.

Dikatakan, tim operasi pasar murah minyak tanah tersebut mematok harga Rp5.000 per liter di pangkalan. Sedangkan dari Pertamina Rp4.500, dan kelebihannya Rp500 untuk biaya operasional.

Standar harga jual ini, lanjut dia, diberlakukan di semua kecamatan, kecuali daerah terpencil seperti, Paminggir, karena ongkos angkut mitan ke lokasi itu yang cukup mahal menggunakan kapal motor.

Sedang untuk lokasi Kecamatan Banjang cukup dekat dengan ibu kota kabupaten seharusnya harga Rp5 ribu perliter sudah mencukupi.

Sebanyak 18 drum isi kisaran 200-220 liter di distribusikan ke setiap kecamatan di HSU.

"Berita acara di buat agar semua pihak menyepakati harga yang sudah ditetapkan, termasuk agar pemerintah daerah tidak terkena tuntutan dikemudian jika harga jual mitan dinaikan secara sepihak oleh oknum tertentu," kata dia dalam sebuah rilis.

Redhani menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan PT Pertamina wilayah VI Cabang Banjarmasin melalui operasi pasar ini berupaya menstabilkan harga mitan yang cenderung semakin mahal menjelang lebaran.

Sebanyak 10 kecamatan di HSU masing-masing mendapat jatah mitan bersubsidi sebanyak 4 ribu liter dan dijual Rp 5 ribu per liter kepada masyarakat.

"Masing-masing kepala keluarga hanya mendapat jatah 5 liter" kata Redhani.

Kepala desa yang membagikan kopun di himbau memprioritaskan warganya yang kurang mampu untuk mendapat jatah membeli mitan di lokasi pasar murah.

Dayat, salah seorang warga Desa Kota Raja mengaku terkejut dirinya juga mendapat kupon pembelian mitan di operasi pasar yang digelar di Kecamatan Amuntai Selatan, Selasa (22/7) padahal dirinya tergolong mampu karena bekerja sebagai PNS.

"Berarti kupon dibagikan merata kepada warga setelah warga yang kurang mampu sudah habis mendapat jatah pembagiab kupon," ujarnya.

  Operasi pasar murah mitan ini masih akan berlangsung hingga 31 Juli mendatang dan masih tersisa 7 kecamatan yang menunggu pelaksanaan kegiatan ini.   

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014