Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Otoritas Jasa Keuangan Kalimantan Selatan mengingatkan warga masyarakat di provinsi tersebut khususnya agar berhati-hati terhadap lembaga pembiayaan.


"Sebab tidak tertutup kemungkinan ada yang mengatas namakan lembaga pembiayaan, namun ilegal," ujar Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalsel Hendra Jaya Sukmana, di Banjarmasin, Senin Sore.

Sebagai contoh kalau ada penjamin kredit yang menawarkan pinjaman uang dengan janji-janji/promosi yang menjanjikan atau menggiurkan, agar masyarakat melakukan pengecekan terlebih dahulu.

"Untuk pengecekan tersebut, bisa meminta pertolong kepada OJK yang memang bertugas dalam pengawasan terhadap jasa keuangan," tandasnya saat temu wicara dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalsel.

"Kalau lembaga tersebut tak jelas, maka sebaiknya warga tidak menghiraukan tawaran pemberi jasa pinjaman uang cepat tersebut agar tidak bermasalah di kemudian hari," lanjutnya menjawab Antara Kalsel.

Dalam temu wicara di Hotel Golden Tulip Banjarmasin, Hendera, secara singkat dan umum mensosialisasikan keberadaan, tugas dan fungsi OJK yang baru lahir tahun-tahun terakhir ini.

Ia menerangkan, visi OJK menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat dan mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian nasional yang berdaya saing global dan dapat memajukan kesejahteraan umum.

Sedangkan misi, mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan secara teratur, adil, transparan dan akuntabel, serta mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil.

Selain itu, misi OJK yang bersifat independen tersebut melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, demikian Hendra seraya menyatakan, pihak siap melayani pelaporan masyarakat terkait jasa keuangan.

Sementara itu, Ketua PWI Kalsel Fathurrahman menyatakan, ada kesamaan misi OJK dengan pers/media massa, terutama dalam hal pengawasan dan mewujudkan keteraturan.

"Namun pengawasan yang dilakukan pers secara menyeluruh, tidak hanya masalah jasa keuangan, dan juga menghendaki keteraturan dalam semua sistem, sehingga berjalan dengan baik dan benar," tandas Ketua PWI Kalsel dua periode itu.

Temu wicara yang diakhiri dengan berbuka puasa bersama itu, juga diisi tausiyah oleh DR Sauki Mabaraq MA, dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin.

Dalam tausiyahnya dosen Fakultas Syariah IAIN Antasari itu antara lain menyatakan, pers atau media massa pada hakekatnya melalukan da`wah, yang intinya mengajak manusia untuk berbuat kebaikan.

"Oleh sebab itu pula dengan melihat misi dari media massa/pers tersebut, maka pewaris nabi-nabi atau Nabi Muhammad saw yang selalu melakukan dakwah untuk kebaikan," demikian Sauki.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014