Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar), Athaillah Hasbi, menyampaikan sudah seharusnya perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah banua enam, memiliki kepedulian memberikan bantuan untuk pengadaan ventilator dan PCR di Rumah Sakit (RS).

Ia mengatakan, RS yang dibantu perusahaan tambang sekelas Adaro, mestinya tidak hanya RS di wilayah tempat lokasi operasi tambang, namun beberapa daerah tetangga lainnya, yang terdampak dalam penanganan COVID-19, khususnya juga bagi yang ditetapkan sebagai RS rujukan di Banua Enam seperti RSUD Brigjend H Hasan Basry Kandangan.

"Adaro lebih afdol kalau bantu juga kabupaten tetangga yang berbatasan dengan usaha di kawasan banua enam untuk penanganan dan dampak COVID-19, mobil angkutan mereka ada lalu lalang ke Banjarmasin, pasti melalui Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST dan Tapin," katanya, Jum'at (25/7).

Baca juga: DPRD Kalsel: Perlunya kampanye bahaya dan antisipasi COVID-19 libatkan peran ulama

Dijelaskan dia, bantuan alat seperti ventilator dan tes PCR, di daerah bukan tidak bisa membeli tapi harus punya akses atau link yang kuat, karena semua daerah atau wilayah sama kebutuhannya dalam penangangan perawatan pasien.

Minimnya ketersediaan alat tes COVID-19 di beberapa rumah sakit, termasuk yang menjadi rujukan menjadi perhatian tersendiri dan menjadi keprihatinan bersama, karena ada beberapa pasien yang harus menunggu lama hasil tes karena menunggu antrian.

Ada pasien yang harus menunggu lama hasil tes swab, terpisah dengan keluarga dalam masa karantina karena menunggu antrian, kondisinya sudah membaik namun belum dinyatakan sembuh, sehingga selain menambah biaya perawatan dan pekerjaan bagi tenaga medis.

Begitupun saatnya penangangan COVID-19 di wilayah Kalsel menggiatkan tes swab yang lebih akurat dari pada rapid test, dan Kalsel bisa belajar di Provinsi Sumatera Barat yang telah berhasil mengembangkan tes swab dan meninggalkan pengetesan dengan rapid test.

Baca juga: Perceraian meningkat di tengah pandemi, ini tanggapan anggota DPRD Kalsel

"Belum lagi masih adanya trend kenaikan kasus konfirmasi positif COVID-19 karena transmisi lokal, penularannya sekarang tidak hanya dibawa dari luar daerah tapi ada juga penularan wilayah lokal di Kalsel," katanya.

Menurut dia, apa yang disampaikan ini diharapkan menjadi masukan bagi perusahaan tambang besar yang ada di Kalsel agar bisa lebih peduli dalam penanganan dampak COVID-19.

Dan diketahui di Kalsel selain Adaro, ada PAMA kemudian Sapta Indra Sejahtera (SIS) yang merupakan sub kontraktor tersebar Adaro agar juga bisa ikut berkontribusi dalam penangangan dampak COVID-19.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020