Polda Kalsel menyiapkan Sekolah Kepolisian Negara (SPN) di Banjarbaru dan Mako Polairud di Kecamatan Aluh-Aluh, Kabupaten Banjar sebagai tempat karantina pasien COVID-19.

Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, saat ini seluruh rumah sakit rujukan dipenuhi pasien COVID-19. Untuk itulah, dia ingin Polda dapat membantu menyediakan penambahan tempat tidur hingga ruang isolasi ataupun karantina.

"Jadi SPN dan Mako Polairud sudah kami siapkan jika ada Orang Dalam Pemantauan (ODP) atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP) harus menjalani karantina jika rumah sakit yang ada tak mampu lagi menampung," terang di Banjarmasin, Senin.

Menurut Nico, mereka yang bisa dikarantina di SPN atau Mako Polairud tentunya dengan gejala ringan ataupun Orang Tanpa Gejala (OTG), sehingga tidak memerlukan penanganan medis khusus.

"Prinsipnya para ODP atau PDP ini kan harus dipisahkan dari keluarganya ataupun orang lain. Jadi harus menjalani karantina hingga diketahui hasil tesnya positif atau tidak," jelas jenderal bintang dua itu.

Sejumlah langkah memang digelorakan Kapolda dalam upaya percepatan penanganan COVID-19. Selain pengobatan bagi para pasien, dia juga terus mendorong pendirian Kampung Tangguh Banua yang kini berjumlah 167 lokasi tersebar di 13 kabupaten dan kota.

"Jadi Kampung Tangguh sebagai upaya pencegahan untuk membangun kesadaran masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan dari lingkup terkecil yaitu RT atau RW hingga satu desa," tandas Kapolda.

Berdasarkan Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian, dan Penanganan COVID-19 di Kalimantan Selatan, per tanggal 12 Juli 2020 tercatat ada 4.146 kasus positif dengan
216 kematian.

Sedangkan yang masih dirawat ada 2.535 orang, 1.395 sembuh serta 733 ODP dan 398 PDP termasuk yang karantina mandiri di rumah.

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020