Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta mengingatkan modus penipuan dalam rekrutmen calon anggota Polri yang kini tengah berjalan tahapan tesnya.
"Bisa saja ada oknum yang tak bertanggung jawab memanfaatkan situasi penerimaan untuk menipu. Untuk itu, harus terus kami ingatkan agar tak mudah percaya," kata dia di Banjarmasin, Selasa.
Nico menegaskan, pihak yang menawarkan kelulusan sebenarnya hanyalah aksi yang kerap disebut "penembak di atas kuda". Jadi, kelulusan seorang peserta calon siswa anggota Polri kerap diklaim sebagai jasa dari sang oknum.
Padahal peserta yang bersangkutan sebenarnya memang lulus dan terpilih murni berdasarkan hasil tes dari seluruh tahapan yang sudah dilalui dengan nilai bagus.
"Ini modus lama yang terus terulang. Biasanya sang oknum menjanjikan pembayaran jasa belakangan setelah peserta dinyatakan lulus. Jika tidak lulus, maka upah tak dibayar. Dengan begitu, orangtua jadi yakin bahwa itu tidaklah penipuan," beber jenderal bintang dua itu.
Untuk itulah, dengan proses seleksi yang berjalan sangat transparan, maka Nico meyakinkan peserta agar fokus mengikuti tes. Begitu juga orangtua, diminta terus mendukung dan mendoakan anaknya mendapatkan hasil terbaik.
Saat ini Polda Kalsel menggelar rangkaian tahapan peneriman anggota Polri tahun 2020. Dalam pelaksanaan pemeriksaan kesehatan (Rikkes) tahap pertama calon Tamtama Brimob dan Polair Polri, Kapolda Kalsel turun langsung meninjau dan memberikan arahan kepada seluruh peserta seleksi yang ada di Aula Bhayangkari Mathilda Batlayeri Polda Kalsel.
Pelaksanaan Rikkes Tahap I calon Tamtama pada Selasa diikuti sebanyak 49 orang dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan serta tes diawasi oleh pengawas internal dan eksternal.
Sebelumnya juga telah dilakukan pengumuman rikkes tahap I untuk Casis Taruna Akpol. Hasilnya, memenuhi syarat 46 org dan tidak memenuhi syarat 32 orang serta 1 orang tidak hadir mengundurkan diri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Bisa saja ada oknum yang tak bertanggung jawab memanfaatkan situasi penerimaan untuk menipu. Untuk itu, harus terus kami ingatkan agar tak mudah percaya," kata dia di Banjarmasin, Selasa.
Nico menegaskan, pihak yang menawarkan kelulusan sebenarnya hanyalah aksi yang kerap disebut "penembak di atas kuda". Jadi, kelulusan seorang peserta calon siswa anggota Polri kerap diklaim sebagai jasa dari sang oknum.
Padahal peserta yang bersangkutan sebenarnya memang lulus dan terpilih murni berdasarkan hasil tes dari seluruh tahapan yang sudah dilalui dengan nilai bagus.
"Ini modus lama yang terus terulang. Biasanya sang oknum menjanjikan pembayaran jasa belakangan setelah peserta dinyatakan lulus. Jika tidak lulus, maka upah tak dibayar. Dengan begitu, orangtua jadi yakin bahwa itu tidaklah penipuan," beber jenderal bintang dua itu.
Untuk itulah, dengan proses seleksi yang berjalan sangat transparan, maka Nico meyakinkan peserta agar fokus mengikuti tes. Begitu juga orangtua, diminta terus mendukung dan mendoakan anaknya mendapatkan hasil terbaik.
Saat ini Polda Kalsel menggelar rangkaian tahapan peneriman anggota Polri tahun 2020. Dalam pelaksanaan pemeriksaan kesehatan (Rikkes) tahap pertama calon Tamtama Brimob dan Polair Polri, Kapolda Kalsel turun langsung meninjau dan memberikan arahan kepada seluruh peserta seleksi yang ada di Aula Bhayangkari Mathilda Batlayeri Polda Kalsel.
Pelaksanaan Rikkes Tahap I calon Tamtama pada Selasa diikuti sebanyak 49 orang dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan serta tes diawasi oleh pengawas internal dan eksternal.
Sebelumnya juga telah dilakukan pengumuman rikkes tahap I untuk Casis Taruna Akpol. Hasilnya, memenuhi syarat 46 org dan tidak memenuhi syarat 32 orang serta 1 orang tidak hadir mengundurkan diri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020