DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam hal ini Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur yang juga membidangi perhubungan menindaklanjuti keinginan optimalisasi alur sungai ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia.

Ketua Komisi III DPRD Kalsel H Sahrujani mengemukakan itu  sebelum anggota Komisinya bertemu dengan pihak Kemenhub di Jakarta, Selasa.

"Kita perlu menindaklanjuti rencana optimalisasi pemanfaatan alur sungai terutama yang menghubungkan Kalsel - Kalimantan Tengah (Kalteng)," ujarnya menjawab Antara Kalsel.

Pasalnya, menurut mantan Ketua DPRD Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel itu, alur sungai alternatif angkutan murah dan bisa membawa muatan belasan, bahkan sampai puluhan ton.

"Berbeda dengan angkutan lewat jalan raya/jalan umum sesuai kelas yang ada yaitu Kelas III daya beban maksimal delapan ton," lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel V/Kabupaten HSU, Balangan dan Kabupaten Tabalong itu.

"Salah satu alur sungai yang menghubungkan kedua provinsi bertetangga itu dan harus menjadi perhatian pemerintah pusat yaitu Anjir Serapat yang mencakup dua wilayah Anjir Serapat Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalsel dan Anjir Serapat Kabupaten Kapuas, Kalteng," demikian Sahrujani.

Sebelumnya, Juni lalu Komisi III DPRD Kalsel membicarakan optimalisasi alur sungai dengan Balai Wilayah Sungai Kalimantan II di Kuala Kapuas, ibu kota Kabupaten Kapuas, Kalteng.

Selain itu, pertemuan dengan wakil rakyat dari "Bumi Isen Nulang" (pantang mundur) atau "Bumi Tambun Bungai" Kalteng di "kota air" Kuala Kapuas (45 kilometer barat Banjarmasin).

Kemudian pembicaraan lanjutan mengenai optimalisasi alur sungai tersebut antara wakil rakyat "Bumi Perjuangan Pangeran Antasari" atau "Bumi Lambung Mangkurat" Kalsel dan Kalteng di Palangkaraya (198 kilometer barat Banjarmasin) akhir Juni lalu.
 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020